Tuesday, December 22, 2020

Thought for the Day - 16th December 2020 (Wednesday)

The heart of the devotee flows with love of the Lord through constant remembrance and recitation of His name. Out of this stream of love, devotion emerges. One who is nourished by the nectar of devotion will have no desire for anything else. Affection, attachment, and desire are natural qualities in man. When these qualities are directed towards God and when one is continuously engaged in good deeds, these qualities acquire purity and sacredness. The devotee is ever conscious that the universe is a manifestation of the Divine and is permeated by Him. His life is based on the recognition of the immanence of God in everything. This state of mind is called Prema Advaitam (unity in Love.) Through this love the devotee experiences his oneness with the Divine. Enjoying the bliss of this experience, the devotee does not even desire Liberation from birth and death. Unremitting love of the Lord is everything for him. Such devotion is known as Ananya Bhakti (Total devotion to One and One only). 



Hati bhakta mengalir dengan kasih Tuhan melalui perenungan dan pengulangan nama suci Tuhan tanpa henti. Dari aliran kasih ini akan muncul bhakti. Seseorang yang dijaga dengan nektar bhakti ini tidak akan memiliki keinginan untuk yang lainnya. Rasa sayang, keterikatan dan keinginan adalah sifat alami dari manusia. Ketika sifat-sifat ini diarahkan kepada Tuhan dan ketika seseorang secara berkesinambungan melakukan perbuatan yang baik, maka sifat-sifat ini mendapatkan kesucian dan kemurnian. Bhakta selalu menyadari bahwa alam semesta adalah perwujudan dari Tuhan dan diresapi oleh Tuhan. Hidup seorang bhakta didasarkan pada pengertian akan kesadaran bahwa Tuhan ada di dalam segalanya. Keadaan pikiran ini disebut dengan Prema Advaitam (kesatuan dalam kasih). Melalui kasih ini bhakta mengalami kesatuannya dengan Tuhan. Menikmati kebahagiaan dari pengalaman ini, bhakta bahkan tidak menginginkan pembebasan dari kelahiran dan kematian. Kasih Tuhan yang tiada henti adalah segalanya bagi seorang bhakta. Bhakti yang seperti itu dikenal dengan Ananya Bhakti (bhakti sepenuhnya kepada Tuhan saja). (Divine Discourse, Jan 19, 1986)

-BABA

 

No comments: