Tuesday, December 22, 2020

Thought for the Day - 21st December 2020 (Monday)

To realise the Brahman through continuous meditation on Brahman is not an enjoyable path for all to take. This was why spiritual teachers like Ramanuja favoured the path of devotion. They experienced themselves the bliss flowing from love of God and propagated the love-principle as the easiest means to experience the Divine. There have been teachers who have emphasised the Karma Marga (the path of Action), the Jnana Marga (the path of knowledge), the different types of yoga or other means to realise the Divine. But the common under-current that flows through all of them is the path of Bhakti - the path of Divine Love. This is accepted by all of them. Love must expand from the individual to the whole universe. Love is God. The universe is permeated by God. To see God in everything, to love everything as a manifestation of God and to offer everything to God as an offering of Love - this is the way of Love! 



Untuk menyadari Brahman melalui meditasi yang berkelanjutan pada Brahman bukanlah jalan yang menyenangkan bagi semuanya untuk dilakukan. Inilah sebabnya mengapa para guru spiritual seperti Ramanuja menyukai jalan bhakti. Mereka mengalami sendiri kebahagiaan mengalir dari kasih Tuhan dan mengembangkan prinsip kasih sebagai sarana yang paling mudah untuk mengalami Tuhan. Ada beberapa guru yang telah menekankan Karma Marga (jalan tindakan), Jnana Marga (jalan pengetahuan), berbagai jenis yoga atau sarana lain untuk menyadari Tuhan. Namun arus sama yang mengalir di semua jalan tersebut adalah jalan Bhakti – jalan kasih Tuhan. Jalan ini diterima oleh semuanya. Kasih harus berkembang dari individual kepada seluruh alam semesta. Kasih adalah Tuhan. Alam semesta diliputi oleh Tuhan. Melihat Tuhan di dalam segalanya, mengasihi segalanya adalah sebuah perwujudan dari Tuhan dan mempersembahkan segalanya kepada Tuhan adalah sebuah persembahan cinta kasih – ini adalah jalan Kasih! (Divine Discourse, Jan 19, 1986)

-BABA

 

No comments: