Tuesday, December 22, 2020

Thought for the Day - 20th December 2020 (Sunday)

Without firm faith in the omnipresence of the Divine, devotion has no meaning. By developing faith, devotion is nourished and devotion enables one to face all the vicissitudes of life with fortitude and serenity, regarding them as dispensations of Providence. Finally one-pointed devotion for God leads to union with the Divine. Today devotion begins with the morning ritual of yoga (a form of worship), progresses towards bhoga (enjoyment) at mid-day and ends with roga (sickness) at night. "Satatam Yoginah," says the Gita. To be absorbed in the Divine always is the mark of a yogi. This cannot be achieved in one jump. But can be achieved through constant practice. Self-realisation is the goal. Love is the means. It is through the cultivation of Love that life can find fulfilment. Everyone must strive to achieve this fulfilment by filling this human adventure with the sweetness of love and transforming it into an expression of Divinity. This is My benediction for all of you. 



Tanpa adanya keyakinan yang mantap pada kehadiran Tuhan dimana-mana, bhakti menjadi tidak ada artinya. Dengan mengembangkan keyakinan, bhakti dipupuk dan memungkinkan seseorang untuk menghadapi semua perubahan hidup dengan ketabahan dan ketenangan, menganggap semuanya sebagai dispensasi perlindungan Tuhan. Pada akhirnya bhakti yang terpusat kepada Tuhan menuntun pada penyatuan dengan Tuhan. Bhakti pada saat sekarang dimulai dengan ritual pagi dari yoga (sebuah bentuk pemujaan), dilanjutkan dengan bhoga (kenikmatan) di tengah hari, dan diakhiri dengan roga (sakit) di malam hari. "Satatam Yoginah," disebutkan dalam Gita. Selalu tenggelam dalam Tuhan adalah tanda dari seorang yogi. Hal ini tidak bisa dicapai dalam satu lompatan. Namun dapat dicapai melalui latihan yang tanpa henti. Pencerahan diri adalah tujuan. Kasih adalah sebagai sarananya. Adalah melalui peningkatan kasih maka hidup dapat mencapai pemenuhannya. Setiap orang harus berusaha untuk mencapai pemenuhan ini dengan mengisi petualangan manusia ini dengan rasa manis dari kasih dan mengubahnya menjadi sebuah ungkapan keilahian. Ini adalah berkat-Ku untuk engkau semuanya. (Divine Discourse, Jan 19, 1986)

-BABA

 

No comments: