Wednesday, December 5, 2018

Thought for the Day - 4th December 2018 (Tuesday)

Hanuman did not become conceited when Rama selected him for the crucial southward search and when He gave him the ring to be given to Sita, nor was he affected by fear at the tremendous responsibility. He accepted it; he was neither happy nor unhappy. He felt that Rama knows all and so, his duty was only to obey. I have called you and am naming you as ‘Volunteers’ (Sevadal) to give you an opportunity to practise this spiritual exercise of Madhava seva through Manava seva (service to God through service to man). Do not therefore take this as authority conferred on you, or as a burden put on your shoulders. When you call yourself a Sevak (or Sevadal) offering service to another, have also reverence in your mind that the person whom you serve is the Lord Himself in that form. This attitude is very helpful for the aspirant. Service of man is service of God. But when? Only when you feel in the depth of your heart that the person whom you serve is a wave of the same sea from which you derive your individuality, your taste, your name and form!


Hanuman tidak menjadi sombong ketika Sri Rama memilihnya untuk pencarian yang krusial ke arah selatan dan juga ketika Rama memberikannya cincin untuk diberikan kepada Sita, serta tidak juga merasa takut pada tanggung jawab yang begitu sangat besar. Hanuman menerimanya dimana dia tidak merasa senang atau tidak senang. Hanuman menyadari bahwa Rama mengetahui semuanya dan tugasnya hanya untuk patuh. Aku telah memanggilmu dan menyebutmu sebagai ‘Relawan’ (Sevadal) untuk memberikanmu sebuah kesempatan untuk mempraktikkan latihan spiritual dalam Madhava seva melalui Manava seva (pelayanan kepada Tuhan melalui pelayanan kepada manusia). Maka dari itu jangan mengambil bagian ini sebagai otoritas yang diberikan kepadamu, atau sebagai sebuah beban yang diletakkan di pundakmu. Ketika engkau menyebut dirimu sebagai Sevak (atau Sevadal) memberikan pelayanan kepada yang lainnya, juga miliki rasa hormat di dalam pikiranmu bahwa mereka yang engkau layani adalah Tuhan sendiri dalam wujud itu. Sikap ini adalah sangat membantu bagi peminat spiritual. Pelayanan kepada manusia adalah pelayanan kepada Tuhan. Namun kapan? Hanya ketika engkau merasakan di kedalaman hatimu bahwa orang yang engkau layani adalah gelombang yang sama dimana engkau mendapatkan kepribadian, cita rasa, nama dan wujudmu! (Divine Discourse, Nov 22, 1967)

-BABA

No comments: