Tuesday, December 31, 2019

Thought for the Day - 29th December 2019 (Sunday)

Happiness and sorrow have to be experienced in the worldly life as they are inevitable like the sunset and sunrise. You think new year will give better experiences; this is not correct. It is the mind that is responsible for pleasure and pain. If your mind is good, you will find anything good. You are embodiments of the Divine which is nothing but bliss. While being so, is it not folly on your part to say that you are suffering from pain and grieve over this? Some want to have uninterrupted happiness. When you eat at 10 a.m. you do not go on eating every hour thereafter without break. So also when you experience pleasure it has to be digested before you meet with another bout of such experience. Just as you have to do some exercise for helping the food to digest, you have to go through the exercise of confrontation of pain after experiencing pleasure. Therefore, you must take whatever is given by God as good for you. 


Kesenangan dan penderitaan harus dialami dalam kehidupan duniawi sebagai hal yang tidak dapat dielakkan seperti halnya matahari terbit dan terbenam. Engkau berpikir bahwa tahun baru akan memberikanmu pengalaman yang lebih baik; ini adalah tidak benar. Ini adalah pikiran yang bertanggung jawab untuk kesenangan dan penderitaan. Jika pikiranmu baik, engkau akan menemukan segala sesuatunya baik. Engkau adalah perwujudan keilahian yang tiada lain adalah kebahagiaan. Meskipun begitu, bukankah sebuah kebodohan bagi dirimu dengan mengatakan bahwa engkau sedang menderita dari rasa sakit dan bersedih atas hal ini? Beberapa orang ingin memiliki kebahagiaan tidak terputus. Ketika engkau makan di jam 10 pagi, engkau tidak perlu untuk melanjutkan makan setiap jam sesudahnya tanpa istirahat. Begitu juga ketika engkau mengalami kesenangan maka pengalaman itu harus dicerna sebelum engkau mengalami hal yang lainnya seperti itu. Seperti halnya engkau melakukan olahraga untuk membantu mencerna makanan, engkau harus melewati latihan konfrontasi rasa sakit setelah mengalami kesenangan. Maka dari itu, engkau harus menerima apapun yang diberikan oleh Tuhan sebagai kebaikan bagi dirimu. (Divine Discourse, Jan 1, 1994)

-BABA

No comments: