Education today ends with the acquisition of degrees. Real education should enable one to utilise the knowledge one has acquired to meet the challenges of life and to make all human beings happy as far as possible. Born in society, one has the duty to work for the welfare and progress of society. The knowledge gained from education is being misused today solely to obtain and enjoy creature comforts and sensuous pleasures. This education has served to develop some kind of intellectual abilities and technical skills, but has totally failed to develop good qualities. Society today is steeped in materialism because of the preoccupation with mundane pleasures. Only in the institute here, one can witness the emphasis on the divinity inherent in man. In the olden days, when the pupils completed their educational tenure in the ashram of the guru and were about to enter the life of a grihastha (householder), the preceptor gave them a parting message to serve them as guidelines for their worldly and spiritual good. That ceremony is observed today as a Convocation.
- Divine Discourse, Nov 22, 1987.
Humility, reverence, compassion, forbearance, sacrifice and self-control are the qualities which reveal the outcome of true education.
Pendidikan pada saat sekarang berakhir dengan pengumpulan gelar sarjana. Pendidikan sejati harus memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan pengetahuan yang seseorang dapatkan dalam menghadapi tantangan hidup dan membuat seluruh manusia bahagia sejauh mungkin. Lahir dalam masyarakat, seseorang memiliki kewajiban untuk bekerja bagi kesejahtraan dan kemajuan masyarakat. Pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan sekarang disalahgunakan hanya semata-mata untuk mendapatkan dan menikmati kenyamanan dan kesenangan sensual. Jenis Pendidikan ini telah berfungsi dalam mengembangkan beberapa jenis Kemahiran intelektual dan ketrampilan teknis, namun sepenuhnya gagal dalam mengembangkan sifat-sifat baik. Masyarakat pada saat sekarang terjerumus dalam materialisme karena karena tenggelam dalam kesenangan duniawi. Hanya dalam institusi pendidikan di sini, seseorang dapat menyaksikan penekanan pada kualitas keilahian yang melekat pada manusia. Pendidikan jaman dahulu, ketika para pelajar menyelesaikan masa belajar mereka di ashram dari guru dan memasuki kehidupan berumah tangga _(grihastha)_, maka sang guru akan memberikan mereka pesan-pesan perpisahan untuk dijadikan sebagai pedoman bagi kebaikan duniawi dan spiritual mereka. Upacara itu saat sekarang disebut dengan upacara wisuda.
- Divine Discourse, 22 November 1987.
Kerendahan hati, rasa hormat, welas asih, ketabahan, pengorbanan dan pengendalian diri adalah sifat-sifat yang mengungkapkan hasil dari Pendidikan sejati.
No comments:
Post a Comment