Peace embellishes every act; it softens the hardest core of humanity; it takes you to the footstool of the Lord and wins for you the vision of God. It knows no distinction; it is a force that establishes equality. It is the honey of love in the enchanting flower of life. It is a prime need for yogis and spiritual aspirants. Having acquired it, they can realise the reality tomorrow, if not today. They should put up with all the obstacles in the way, and peace will give them the strength needed for it. Through peace alone can devotion expand and spiritual wisdom (jnana) strike root. Wisdom born of peace is the one and only means of living a full life or a life that knows no death. The inquiry “Who am I?” clears the path for realization. So, one must wait patiently and quietly, placing faith on the grace and wisdom of the Lord. Such an inquirer will be ever earnest and penitent. The inquirer becomes fearless and therefore full of peace through another conviction also: the Lord is everywhere, visibly present.
- Ch 5, Prasanthi Vahini
Always observe Purity, Patience, and Perseverance in life. It will make your life sacred.
Kedamaian menghiasi setiap perbuatan; kedamaian melembutkan bagian inti manusia yang paling keras; kedamaian membawamu pada tumpuan kaki Tuhan dan berhasil mendapatkan penglihatan Tuhan. Kedamaian tidak mengenal perbedaan; kedamaian adalah kekuatan yang membangun kesetaraan. Kedamaian adalah madu kasih dalam bunga hidup yang memikat. Kedamaian adalah kebutuhan utama dari para yogi dan peminat spiritual. Setelah mendapatkan kedamaian, mereka dapat menyadari kenyataan yang sejati keesokan harinya, jika tidak hari ini. Mereka harus menghadapi semua rintangan di jalan, dan kedamaian akan memberikan mereka kekuatan yang dibutuhkan untuk itu. Hanya melalui kedamaian maka bhakti dapat dikembangkan dan kebijaksanaan spiritual (jnana) dapat berakar. Kebijaksanaan yang lahir dari kedamaian adalah satu-satunya sarana untuk menjalani hidup yang sesungguhnya atau hidup yang tidak mengenal kematian. Penyelidikan dengan pertanyaan “Siapakah aku?” membuka jalan untuk kesadaran. Jadi, seseorang harus menunggu dengan sabar dan tenang, menempatkan keyakinan pada karunia dan kebijaksanaan Tuhan. Seorang peminat spiritual yang seperti itu selamanya akan selalu bersungguh-sungguh dan bertobat. Dia menjadi tidak takut dan karenanya dipenuhi dengan kedamaian melalui keyakinan yang lain juga: Tuhan ada dimana-mana, hadir secara nyata.
- Ch 5, Prasanthi Vahini
Selalulah jaga kesucian, kesabaran dan ketekunan dalam hidup. Hal ini akan membuat hidupmu suci.
No comments:
Post a Comment