Wednesday, September 3, 2025

Thought for the Day - 3rd September 2025 (Wednesday)



God allows Himself to be captured easily by His devotees. To those who entertain negative feelings in them, He appears as an enemy. Purandaradasa sang, “O Rama! To Vibhishana who believed in You, You appeared as God. But to Ravana who defied You, You became the very lord of death, Yama. You are not only Rama but You are Yama as well. There is no Yama other than You in this world. You appear as Rama to those who love You. To those who oppose You, You appear as Yama. To Prahlada, who prayed to You at all times and under all circumstances, You appeared as Lord Narayana. But to Hiranyakashyapu who opposed You, You appeared as the God of Death, Yama." Hence, He is the Lord as well as the God of Death. To Kamsa, who, without a trace of compassion for his sister, was prepared to kill her, Krishna appeared as Yama. To Ugrasena, the pious father of Kamsa, He appeared as the Lord Himself. Hence, good and bad are both decided by our own feelings. 


- Summer Showers, May 28, 1996

Only through the cord of love can God be bound. But it is only when love is for love's sake that this cord can bind God to man

 

Tuhan mengijinkan diri-Nya sendiri dapat dengan mudah dirangkul oleh bahkat-Nya. Bagi mereka yang memiliki perasaan negatif dalam diri mereka, Tuhan kelihatan sebagai musuh. Purandaradasa melantukan, “O Rama! Pada Vibhishana yang percaya pada-Mu, Engkau menampakkan diri sebagai Tuhan. Namun pada Ravana yang menentang-Mu, Engkau benar-benar menjadi dewa kematian, yaitu Dewa Yama. Engkau tidak hanya Rama namun Engkau juga adalah Yama. Tidak ada Dewa Yama selain diri-Mu di dunia ini. Engkau menampakkan diri sebagai Rama bagi mereka yang mengasihi-Mu. Bagi mereka yang menentang-Mu, engkau menampakkan diri sebagai Yama. Pada Prahlada, yang berdoa pada-Mu sepanjang waktu dan dalam segala keadaan, Engkau menampakkan diri sebagai Dewa Narayana. Namun pada Hiranyakashyapu yang menentang-Mu, Engkau menampakkan diri sebagai Dewa kematian, Yama." Oleh karena itu, Rama adalah Tuhan dan juga sebagai Dewa Kematian. Pada Kamsa, yang tidak memiliki rasa welas asih pada adik perempuannya, yang siap untuk membunuh adiknya, Sri Krishna muncul sebagai Yama. Pada Ugrasena, ayah dari Kamsa yang saleh, Tuhan menampakkan diri sebagai Tuhan sendiri. Karena itu, baik dan buruk keduanya ditentukan oleh perasaan kita sendiri. 


- Summer Showers, 28 Mei 1996

Hanya melalui tali kasih Tuhan dapat terikat. Namun, hanya ketika kasih itu untuk kepentingan kasih, tali itu dapat mengikat Tuhan pada manusia

No comments: