Note down all the things for which you have cried so far. You will find that you have craved only for paltry things, for momentary distinctions, for fleeting fame; you should cry only for God, for your own cleansing and consummation. You should weep, wailing for the six cobras that have sheltered themselves in your mind, poisoning it with their venom: Lust, anger, greed, attachment, pride and malice. Quieten them as the snake charmer does with his swaying flute. The music that can tame them is the singing aloud of the Name of God. And when they are too intoxicated to move and harm, catch them by the neck and pull out their fangs as the charmer does. Thereafter, they can be your playthings; you can handle them as you please. When these are laid low, you will gain equanimity. You will be unaffected by honour or dishonour, profit or loss, joy or grief.
- Divine Discourse, Mar 26, 1968.
Without the extinction of desire, man cannot become Divine.
Catatlah semua hal yang mana engkau telah tangisi. Engkau akan mendapatkan bahwa engkau hanya menginginkan hal-hal yang remeh, pencapaian sementara, ketenaran sesaat; engkau seharusnya hanya mendambakan Tuhan, untuk pembersihan dan penyempurnaan dirimu. Engkau seharusnya menangis, meratapi enam ular kobra yang telah menyembunyikan dirinya di dalam pikiranmu, meracuni pikiranmu dengan racunnya seperti: nafsu, amarah, tamak, keterikatan, kesombongan dan iri hati. Tenangkan keenam ular kobar itu seperti pawang ular yang meniup serulingnya. Musik yang bisa menjinakkan mereka adalah nyanyian nama suci Tuhan dengan lantang. Dan ketika keenam ular kobra itu begitu aktif dan membahayakan, tangkap lehernya dan cabut taringnya seperti yang dilakukan pawang. Setelah itu, mereka dapat menjadi mainanmu; engkau dapat mengatur mereka separti yang engkau inginkan. Ketika mereka direndahkan, engkau akan mendapatkan ketenangan hati. Engkau tidak akan terpengaruh oleh rasa hormat atau penghinaan, keuntungan atau kerugian, suka atau duka cita.
- Divine Discourse, 26 Maret 1968.
Tanpa padamnya keinginan, manusia tidak bisa mencapai keilahian.
No comments:
Post a Comment