Sunday, December 22, 2024

Thought for the Day - 15th December 2024 (Sunday)

Today people seek Ananda (Bliss). But what kind of Ananda do they want? Is it momentary or enduring bliss? Can momentary bliss be equated with Ananda? Ananda is that state of joy which is lasting and unchanging. The joy that is experienced from moment to moment can only be termed Santosham - temporary happiness. It is to be regarded as "some-tosham" (a little joy). To seek it is a dosham (error). Revelling in the transient and the momentary, men lose themselves. Ananda is enduring bliss. Santosham is pleasure. There is a wide gulf between the two. When one is hungry, he takes some chapatis and feels satisfied and happy. But hunger appears again after a few hours. Hence, this happiness comes and goes like birth and death. This is not the kind of happiness man should seek. He must aspire for the bliss that is everlasting.


- Divine Discourse, Nov 05, 1991.

Life is infinitely precious and it should not be wasted in mere eating and sleeping. It should be lived for realising the Supreme.



Hari ini orang-orang mencari kebahagiaan (Ananda). Namun apa jenis Ananda yang mereka inginkan? Apakah kebahagiaan yang bersifat sementara atau bersifat kekal? Dapatkah kebahagiaan sesaat disamakan dengan Ananda? Ananda adalah keadaan suka cita yang bersifat kekal dan tidak berubah. Suka cita yang dialami dari satu waktu ke waktu lainnya hanya bisa disebut sebagai Santosham – kesenangan sementara. Hal itu dianggap sebagai "some-tosham" (suka cita kecil). Mengejar suka cita kecil ini adalah sebuah kesalahan (dosham). Bergembira dalam hal yang bersifat sementara dan sesaat menunjukkan manusia kehilangan jati dirinya. Ananda adalah kebahagiaan yang kekal. Santosham adalah kesenangan. Ada jurang pemisah yang begitu lebar diantara keduanya. Ketika seseorang lapar, maka dia mengambil beberapa makanan seperti chapati dan merasa puas dan senang. Namun rasa lapar itu akan muncul kembali setelah beberapa jam kemudian. Oleh karena itu, kesenangan ini datang dan pergi seperti halnya kelahiran dan kematian. Ini bukanlah jenis kesenangan yang manusia cari. Manusia harus mengharapkan kebahagiaan yang bersifat abadi. 


- Divine Discourse, 5 November 1991.

Hidup adalah sangat berharga dan hidup seharusnya tidak disia-siakan hanya makan dan tidur saja. Hidup harus dijalankan untuk menyadari Tuhan tertinggi. 



No comments: