There are two roads to fulfilment, ‘Prartana and Dhyana (Prayer and Meditation)’. Prayer makes you a supplicant at the feet of God; Meditation induces God to come down to you and inspires you to raise yourselves to Him. It tends to make you come together, not place one on a lower level and the other on a higher. Dhyana is the royal road to liberation from bondage, though by prayer too you earn the same fruit. Meditation needs concentration, after controlling the claims of senses. You must picture before your inner eye the Form on which you elect to contemplate. Or, you can elect to meditate on a flame, a steady straight flame of light. Picture it as spreading on all sides, becoming bigger and bigger; enveloping all and growing in you, until there is nothing else except light. In the glory of that all-enveloping Light, all hate and envy, which are the evil progeny of darkness, will vanish. Know that the same light is in all. Even he, whom you were treating as your worst rival, has the selfsame light in his innermost heart!
- Divine Discourse, Jan 22, 1967.
Meditation should be practised as a means of cultivating pure and selfless love, renouncing all attachments to worldly things.
Terdapat dua jalan untuk pemenuhan yaitu ‘Prartana dan Dhyana (berdoa dan meditasi)’. Doa membuat dirimu menjadi pemohon di kaki Tuhan; Meditasi menyebabkan Tuhan datang padamu dan mendorongmu untuk mengangkat dirimu menuju pada-Nya. Meditasi cendrung membuat dirimu menyatu dengan-Nya, bukan menempatkan satu di bagian yang lebih rendah dan yang lain di bagian yang lebih tinggi. Dhyana adalah jalan utama untuk pembebasan dari belenggu, walaupun melalui doa engkau mendapatkan hasil yang sama. Meditasi membutuhkan konsentrasi yang bisa dicapai setelah mengendalikan tuntutan dari indria. Engkau harus membayangkan di depan mata batinmu wujud dari yang engkau pilih untuk direnungkan. Atau, engkau dapat memilih untuk bermeditasi dengan membayangkan cahaya pada nyala api, cahaya api yang lurus dan stabil. Bayangkan cahaya dari nyala api itu menyebar ke segala arah, menjadi semakin bersinar dan bersinar; meliputi segalanya dan berkembang di dalam dirimu, sampai tidak ada yang lain lagi selain cahaya. Dalam kemuliaan cahaya yang meliputi semuanya, maka semua kebencian dan iri hati yang merupakan keturunan jahat dari kegelapan akan lenyap. Ketahuilah bahwa cahaya yang sama ada di dalam semuanya. Bahkan bagi dia yang sebelumnya engkau anggap sebagai musuh terburukmu, juga memiliki cahaya yang sama dalam relung hati yang terdalamnya!
- Divine Discourse, 22 Januari 1967.
Meditasi harus dipraktekkan sebagai sarana memupuk kemurnian dan kasih tanpa mementingkan diri sendiri, dan melepaskan segala keterikatan pada hal-hal duniawi.
No comments:
Post a Comment