The same sky is over everyone's head; the same earth supports everyone's feet; the same air enters everyone's lungs! The same God brought all forth, brings up all and brings about the end of this earthly career. Why then this inhuman role of foe and fanaticism, fight and feud? In the Gita, the Lord has declared, “Beejam mam sarva bhutanam - I am the seed for all beings”. The tree is a broad spread of leaves and flowers, fruits and green. It is a fanned-out system of trunk, branches, and twigs! All have grown out of one single small seed! And, every fruit of that tree has seeds of the same nature inside it! So too, contemplate for a while on the magnificent multitude of life, all its rich variety of strong and weak, prey and hunter, distressed and delighted, creeping, crawling, flying, floating, walking, hanging, burrowing, diving, swimming - all this uncountable variety of created beings come out of the beejam (seed, the Lord) and each of them has in its core, the beejam, again! Visualise this Immanent Divinity; you become humble, wise, and full of love!
- Divine Discourse, May 12, 1970.
To achieve unity you have to cultivate purity. Where you have purity, you realise Divinity.
Langit yang sama membentang di atas kepala setiap orang; bumi yang sama juga menopang kaki setiap orang; udara yang sama juga mengisi paru-paru setiap orang! Tuhan yang sama menciptakan semuanya, memelihara semuanya dan menentukan akhir dari perjalanan hidup di dunia ini. Lantas mengapa kemudian muncul karakter yang kejam berupa permusuhan dan fanatisme, pertikaian dan perselisihan? Dalam Gita, Tuhan bersabda, “Beejam mam sarva bhutanam" – Aku adalah benih dari semua makhluk”. Pohon adalah tanaman besar yang memiliki daun dan bunga, buah dan kehijauan. Pohon adalah sistem batang, cabang dan ranting yang terbentang luas! Semuanya tumbuh dari satu biji yang kecil! Dan, setiap buah dari pohon itu memiliki benih dengan sifat yang sama di dalamnya! Begitu juga, renungkan sejenak pada keragaman hidup yang luar biasa ini, semua bentuk seperti kuat dan lemah, mangsa dan pemangsa, menderita dan bahagia, yang merayap, merangkak, terbang, mengapung, berjalan, bergelantungan, menggali, menyelam, berenang – semua makhluk ciptaan yang tidak terhitung jumlahnya ini berasal dari beejam (benih, sang Pencipta - Tuhan) dan masing-masing dari mereka memiliki benih (beejam) itu pada inti keberadaannya! Gambarkan keilahian yang bersifat fundamental ini; maka engkau menjadi rendah hati, bijak dan penuh kasih!
- Divine Discourse, 12 Mei 1970.
Untuk mencapai kesatuan maka engkau harus memupuk kesucian. Dimana engkau memiliki kesucian maka engkau menyadari keilahian.
No comments:
Post a Comment