God is the Eternal Power, Omnipotent, Omniscient. He is the cause and consequence - the potter, clay and the pot. Without God, there can be no Universe. He willed and the Universe happened. It is His play, the manifestation of His power. Man embodies His will, His power, His wisdom. But, he is unaware of this glory. A cloud of ignorance veils the truth. God sends sages, saints and prophets to unveil the Truth and Himself appears as an Avatar (divine incarnation) to awaken and liberate him. Two thousand years ago, when narrow pride and thick ignorance defiled mankind, Jesus came as the embodiment of love and compassion and lived among men, holding forth the highest ideals of life. You must pay attention to the lessons he elaborated on in various stages of his life. 'I am the Messenger of God,' he declared, first. Yes. Each individual must accept that role and live as examples of divine love and charity. This day, as we celebrate Christmas, bring to mind the words he uttered, the advice he offered, the warning he gave, and decide to direct your daily lives along the path he laid down. His words must be imprinted on your hearts and you must resolve to practise all that he taught.
- Divine Discourse, Dec 24, 1980.
Christ taught people to love all beings and serve all with compassion. Only by practising these ideals, one can truly celebrate His birthday.
Tuhan adalah kekuatan yang abadi, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Tuhan adalah sebagai sebab dan juga akibat – Tuhan adalah sang pembuat tembikar, Tuhan adalah tanah liatnya dan Tuhan adalah kendi itu juga. Tanpa adanya Tuhan, tidak akan ada alam semesta. Tuhan berkehendak dan alam semesta tercipta. Alam semesta ini adalah kemukjizatan-Nya dan manifestasi dari kekuatan-Nya. Manusia adalah perwujudan dari kehendak Tuhan, kekuatan Tuhan dan kebijaksanaan Tuhan. Namun, manusia tidak menyadari kemuliaan ini. Awan dari kebodohan menutupi kebenaran. Tuhan mengirimkan para guru suci, orang suci dan Nabi untuk mengungkapkan kebenaran dan Tuhan sendiri hadir sebagai _Avatar_ (inkarnasi Tuhan) untuk membangkitkan dan membebaskan manusia. Dua ribu tahun yang lalu, ketika kesombongan yang picik dan kebodohan yang tebal mencemari umat manusia, Yesus datang sebagai perwujudan kasih dan welas asih serta hidup bersama diantara manusia, mengajarkan nilai-nilai tertinggi dari hidup. Engkau harus memberikan perhatian pada pelajaran yang Yesus ajarkan dalam berbagai tahapan hidup-Nya. 'Aku adalah utusan Tuhan,' kata-kata Yesus pertama kali. Iya, setiap individu harus menerima peran itu dan hidup sebagai teladan dari kasih Tuhan dan kedermawanan. Hari ini, ketika kita merayakan Natal, ingatlah kembali kata-kata yang Yesus katakan, nasihat yang Yesus berikan, peringatan yang Yesus sampaikan, dan ambilah Keputusan untuk mengarahkan hidupmu sehari-hari sesuai dengan jalan yang Yesus telah tunjukkan. Perkataan-Nya harus terpatri di dalam hatimu dan engkau harus bertekad untuk mempraktekkan semua yang Yesus ajarkan.
- Divine Discourse, 24 Desember 1980.
Kristus mengajarkan manusia untuk mengasihi semua makhluk dan melayani semuanya dengan welas asih. Hanya dengan mempraktikkan nilai-nilai ini, kita dapat benar-benar merayakan hari kelahiran-Nya.
No comments:
Post a Comment