Wednesday, July 16, 2025

Thought for the Day - 16th July 2025 (Wednesday)



When your thoughts emanate from a mind purified by love, they will result in right action, which is dharma. When love becomes part of your experience, thoughts and actions, you get shanti (Peace). When we comprehend love clearly, ahimsa or non-violence will result automatically. So, love is the unseen undercurrent binding all four values. It can be summarised thus: love plus thoughts is satya. Love plus feelings is shanti; love plus action is dharma and love plus understanding is ahimsa. Love is the common denominator for all these values. It is the form of God, for God is love. One who gives love is a man, and one who fails to nourish this love is a beast. Love, or the absence of love, makes one an animal, man, or God. Nurturing love is possible only in a tender heart. Because of attachment to worldly objects, that tenderness is lost. When the mind is directed towards the sensual world, life becomes artificial.


- Divine Discourse, Jan 25, 1985

The absence of love leads to the absence of unity. When there is no unity, there is no purity and without purity, divinity cannot be realised.

 

Ketika gagasan pemikiran muncul dari pikiranmu yang dimurnikan oleh kasih, maka gagasan itu akan menghasilkan kebajikan yang disebut dengan dharma. Ketika kasih menjadi bagian dari pengalaman, gagasan pemikiran dan perbuatanmu maka engkau akan mendapatkan kedamaian (shanti). Ketika kita memahami kasih dengan jelas, ahimsa atau tanpa kekerasan akan muncul secara otomatis. Jadi, kasih adalah arus bawah yang tidak terlihat mengikat semua keempat nilai-nilai tersebut. Hal ini dapat disimpulkan sebagai berikut: kasih dalam pikiran adalah satya. Kasih dalam perasaan adalah shanti; kasih dalam tindakan adalah dharma dan kasih dalam pemahaman adalah ahimsa. Kasih adalah kualitas yang sama dari semua nilai-nilai ini. Kasih adalah wujud dari Tuham karena Tuhan adalah kasih. Seseorang yang memberikan kasih adalah manusia, dan seseorang yang gagal dalam memupuk kasih ini adalah binatang buas. Kasih, atau tanpa kasih, membuat seseorang menjadi binatang, manusia atau Tuhan. Memupuk kasih hanya dapat dimungkinkan dalam hati yang lembut. Karena keterikaran pada objek-objek duniawi, kelembutan hati menjadi hilang. ketika pikiran diarahkan pada dunia sensual, hidup menjadi palsu.


- Divine Discourse, 25 Januari 1985

Tanpa adanya kasih mengarah pada tidak adanya kesatuan. Ketika tidak ada kesatuan, maka disana tidak ada kesucian dan tanpa adanya kesucian maka keilahian tidak bisa disadari. 

No comments: