God is present in all human beings. All heads of all human beings in this world are God’s own heads, verily. Hence, God is described as Viratasvarupa (embodiment of cosmic Divinity). His is the cosmic form. Each one in that cosmic form has a different form. However, God is immanent in every form. Krishna declared in the Bhagavad Gita, Mamaivamsho Jivaloke Jivabhutah Sanatanah (the eternal Atma in all beings is a part of My Being). I alone am present in each one of you. You are not different from Me. Do not entertain any doubts or differences of opinion in this regard. Strengthen your love, that is the proper Sadhana. If only the fruit of love in your heart is ripened, the juice of that fruit can be shared with one and all. Hence, let that fruit of love ripen in your heart first. If only you fill your heart with pure love, that love can be shared with all. All people then will become embodiments of love. Then, there will be no scope at all for hatred and violence in the world.
- Divine Discourse, Jul 28, 2007.
People admire the beauty of Nature, but are not aware of the beauty in their hearts.
Tuhan bersemayam di dalam semua umat manusia. Sejatinya, semua kepala dari setiap manusia di dunia adalah kepala Tuhan sendiri. Oleh karena itu, Tuhan disebutkan sebagai Viratasvarupa (perwujudan keilahian kosmik). Wujud-Nya adalah wujud kosmik. Setiap orang yang dalam wujud kosmik itu memiliki wujud yang berbeda. Bagaimanapun juga, Tuhan meresapi dalam setiap wujud. Sri Krishna menyatakan dalam Bhagavad Gita, Mamaivamsho Jivaloke Jivabhutah Sanatanah (Atma yang bersifat abadi ada dalam semua makhluk adalah bagian dari diri-Ku). Aku sendiri yang ada dalam dirimu semuanya. Engkau tidaklah berbeda dari diri-Ku. Jangan memberikan ruang bagi keraguan atau perbedaan pendapat dalam hal ini. Perkuat kasihmu, itu adalah Sadhana sesungguhnya. Jika buah kasih di dalam hatimu sudah matang maka sari buah itu dapat dibagi dengan semuanya. Karena itu, jaga agar buah kasih itu matang terlebih dahulu di dalam hatimu. Apabila engkau mengisi hatimu dengan kasih yang murni, maka kasih itu dapat dibagi dengan semuanya. Semua orang kemudian akan menjadi perwujudan kasih. Kemudian, tidak akan ada lagi ruang bagi kebencian dan kekerasan di dunia.
- Divine Discourse, 28 Juli 2007.
Manusia mengagumi keindahan alam, namun manusia tidak menyadari keindahan dalam hati mereka.

No comments:
Post a Comment