Wednesday, July 2, 2025

Thought for the Day - 2nd July 2025 (Wednesday)



All people in this world love someone or the other. However, there are differences in such love. The students love their fellow students. The bodies love other bodies. God is present in this body as well as the other body. Both are embodiments of divinity. The one God is present in all bodies. We must love every human being. Love all, Serve all, since God is present in all human beings. There is no place in this universe where God is not present. God is present in the sky, in the water, in the sound and in the light. Thus, everything in this universe is the embodiment of divinity. We forsake such omnipresent divinity and worship God in the form of some idol in a temple. No doubt, you can worship those idols. Nothing wrong in that. But, you must realise the truth that the same God in that idol is present in every human being, nay, in every living being. I don’t say it is wrong to worship those idols. But you are yourself God. Consider yourself as God first, and then begin to see the same God in every living being.


- Divine Discourse, Jul 28, 2007.

If you can penetrate behind the stone (idol) and see the divine basis, how much easier it is to see the Lord who resides in the heart of every living being? 


Semua orang di dunia ini mengasihi seseorang atau yang lainnya. Bagaimanapun juga, ada perbedaan dalam bentuk kasih seperti itu. Para pelajar mengasihi teman mereka. Tubuh mengasihi tubuh yang lainnya. Tuhan bersemayam dalam tubuh ini dan juga dalam tubuh yang lainnya. Keduanya adalah perwujudan dari keilahian. Satu Tuhan ada di dalam semua tubuh. Kita harus mengasihi setiap manusia. Kasihi semuanya, layani semuanya, karena Tuhan bersemayam di dalam semua manusia. Tidak ada tempat di semesta ini yang tidak dipenuhi oleh Tuhan. Tuhan ada di langit, di dalam air, dalam suara dan dalam cahaya. Jadi, segala sesuatu di semesta ini adalah perwujudan dari keilahian. Kita meninggalkan keilahian yang ada dimana-mana dan memuja Tuhan dalam wujud beberapa arca di tempat suci. Tidak diragukan, engkau boleh memuja arca-arca suci tersebut. Tidak ada yang salah dengan itu. Namun, engkau harus menyadari kebenaran bahwa Tuhan yang sama dalam arca suci itu juga ada dalam diri setiap manusia, bahkan dalam setiap makhluk hidup. Aku tidak mengatakan bahwa memuja arca suci itu adalah salah. Namun dirimu sendiri adalah Tuhan. Sadari dirimu sendiri adalah Tuhan terlebih dahulu, dan kemudian mulai melihat Tuhan yang sama dalam setiap makhluk hidup. 


- Divine Discourse, 28 Juli 2007.

Jika engkau dapat menembus batu (arca) dan melihat dasar keilahiannya, alangkah lebih mudahnya untuk melihat Tuhan yang bersemayam dalam hati setiap makhluk hidup? 

No comments: