Lotuses are the ornaments of lakes. Houses and buildings are the ornaments of villages and towns. The waves of the ocean are its ornaments. The moon beautifies the sky. Character is the true ornament of man. The loss of this ornament is the source of all his suffering and misery. Man does not realise the purpose for which he has been created by God. God’s creation is endowed with several truths, mysteries and ideals. But man has forgotten these ideals. He is unable to appreciate the significance of his legacy. Of all the powers in the world, human power is the greatest. In fact, it is man who assesses the value of all the materials of the world. Who gives value to a diamond or, for that matter, to gold? Who attaches value to land? Is it not man? Man assigns value to everything in this world, but he is unable to recognise his own value. Then how can he ever understand the value of divinity? First of all, man has to realise the value of human life. Only then will he be in a position to understand divinity.
- Divine Discourse, Jan 01, 2000
It is virtues alone that lend value to human life, and it is qualities like compassion, forbearance, and sacrifice that make human life precious.
Bunga lotus adalah perhiasan dari danau. Rumah dan bangunan adalah perhiasan dari desa dan kota. Gelombang lautan adalah perhiasan lautan. Bulan mempercantik langit. Karakter adalah perhiasan sejati dari manusia. Kehilangan perhiasan ini yang menjadi sumber dari semua penderitaan dan kesedihan yang dialami manusia. Manusia tidak menyadari tujuan dari dirinya yang diciptakan oleh Tuhan. Ciptaan Tuhan diberkati dengan beberapa kebenaran, misteri, dan ideal. Namun manusia telah melupakan ideal-ideal ini. Hal ini membuat manusia tidak mampu untuk menghargai makna dari warisannya. Dari semua kekuatan yang ada di dunia, kekuatan manusia adalah yang paling hebat. Sejatinya, adalah manusia yang memberikan nilai pada semua benda yang ada di dunia. Siapakah yang memberikan nilai pada berlian, atau pada emas? Siapa yang terikat pada nilai tanah? Bukankah itu manusia? Manusia memberikan nilai pada segala sesuatu di dunia, namun manusia tidak mampu untuk menyadari nilai pada dirinya sendiri. Kemudian bagaimana manusia bisa memahami nilai pada keilahian? Pertama-tama, manusia harus menyadari nilai pada hidup manusia. Hanya dengan demikian manusia ada dalam posisi untuk memahami keilahian.
- Divine Discourse, 01 Januari 2000
Hanya kebajikan yang memberikan nilai pada hidup manusia, dan sifat seperti welas asih, ketabahan, dan pengorbanan yang membuat hidup manusia berharga.

No comments:
Post a Comment