Every living being craves for happiness. It does not long for misery. Some desire the acquisition of riches; some believe that gold can make them happy. Some amass articles of luxury, some collect vehicles, but everyone is set upon obtaining things that one believes can give him/her joy. But those who know wherefrom one can get true happiness are very few in number. Sathwic happiness is of the nature where it appears to be poison in the beginning, but turns into nectar later. This happiness is secured through the awareness of the Self using the preliminary Sadhana (spiritual exercise) of Sama (control of mind), Dama (control of senses), etc. which has to be initially gone through, appears hard and unpleasant. It involves struggle and effort. So the reaction may be bitter. But, the bliss that one earns afterwards is the highest kind of happiness.
Setiap makhluk hidup mendambakan kebahagiaan. Mereka tidak menginginkan penderitaan yang lama. Beberapa dari mereka ingin memperoleh kekayaan; dan sebagian orang percaya bahwa emas dapat membuat mereka bahagia. Beberapa orang mengumpulkan barang-barang mewah, yang lainnya mengumpulkan kendaraan, dan setiap orang percaya setelah mereka mendapatkan harta benda, mereka akan mendapatkan kebahagiaan. Tetapi orang-orang yang mengetahui bagaimana bisa mendapatkan kebahagiaan sejati sangat sedikit jumlahnya. Kebahagiaan satwik, pada awalnya nampak seperti racun, tetapi kemudian berubah menjadi nektar. Kebahagiaan ini didapat melalui kesadaran diri dengan melakukan Sadhana (latihan spiritual) melalui sama (kontrol pikiran), dama (pengendalian indera), dll, yang pada awalnya harus ditempuh dengan sulit dan tidak menyenangkan, serta memerlukan perjuangan dan usaha yang keras. Jadi reaksinya mungkin terasa pahit. Tetapi setelah itu seseorang akan mendapatkan kebahagiaan tertinggi.
-BABA
No comments:
Post a Comment