Sunday, July 31, 2011

Thought for the Day - 31st July 2011 (Sunday)

Just as many varieties of fish and other aquatic creatures move about inside an aquarium, multitudes of human beings move about in the sea called the Lord. Some are undeveloped, some underdeveloped; they swim around, greedy and selfish. In the midst of this crowd of ignorant beings are a few Jnanis (wise ones) and Yogis (highly developed souls). Since they are mixed up with the ignorant crowd, it becomes difficult to distinguish the wise from the others. A microscope is necessary to identify the red corpuscles in the blood; similarly, a special microscope is needed to find the wise. That microscope is constant Dhyana (contemplation of the Lord).

Seperti banyak jenis ikan dan makhluk air lainnya bergerak di dalam akuarium, banyak sekali makhluk hidup bergerak di lautan Tuhan. Beberapa berkembang, beberapa terbelakang, mereka berenang di sekitar, serakah dan mementingkan diri sendiri. Di tengah pergaulan orang-orang yang bodoh tersebut, ada beberapa Jnanis (orang yang bijaksana) dan para Yogi. Karena mereka bergabung dalam pergaulan dengan orang-orang bodoh tersebut, menjadi sangat sulit untuk membedakan yang bijaksana dengan yang lainnya. Sebuah mikroskop diperlukan untuk mengidentifikasi sel-sel darah merah dalam darah, demikian pula mikroskop khusus diperlukan untuk menemukan yang bijaksana. Mikroskop ini adalah Dhyana (kontemplasi pada Tuhan) yang dilakukan secara terus-menerus.

-BABA

Saturday, July 30, 2011

Thought for the Day - 30th July 2011 (Saturday)

The sage-preceptor to Lord Rama, Vasishta, said to Him, “Rama, rather than entangling yourself in the inquiry regarding how ignorance entered man, I would exhort you to be engaged in efforts to get rid of it.” This lesson is directed not only to Rama but also to all mankind. It helps all who do not possess the realization of the truth behind the objective world. Be convinced that you have this ignorance, give up the struggle and get rid of attachment to this changing world with the birth-death cycle. It is very essential to concentrate on the methods to remove the ignorance and this path will certainly yield wisdom or Jnana. Jnana is light; ignorance is darkness. Darkness can persist only until light shines.

Guru suci, Vasishta, berkata kepada Sri Rama, "Rama, daripada Engkau melibatkan diri dalam penyelidikan tentang bagaimana ketidaktahuan memasuki manusia, aku ingin menasihatimu agar engkau melakukan segala upaya untuk menyingkirkan hal itu." Pelajaran ini diarahkan tidak hanya untuk Sri Rama tetapi juga untuk seluruh umat manusia. Pelajaran ini membantu semua orang yang tidak menyadari kebenaran yang sangat sulit dipahami dibalik dunia obyektif. Engkau memiliki ketidaktahuan ini, berjuanglah dan singkirkanlah keterikatan duniawi yang bersifat sementara dengan siklus kelahiran-kematian. Ini sangat penting untuk berkonsentrasi pada suatu metode untuk menghilangkan ketidaktahuan dan jalan ini tentu akan menghasilkan kebijaksanaan atau Jnana. Jnana adalah cahaya; ketidaktahuan adalah kegelapan. Kegelapan akan sirna ketika cahaya bersinar.

-BABA

Friday, July 29, 2011

Thought for the Day - 29th July 2011 (Friday)

The spiritual aspirant must always yearn for Satsang (noble company). In that company, there is no chance for the growth of greed or for Icchasakthi (will power) to attain anything. Whether easily available or not, seek and join only noble company. Seek and realize permanent satisfaction and contentment. Do not distract yourself by pursuing temporary satisfaction. It is profitless for a true aspirant to associate with people who spend their time in worldly affairs. If you don’t secure good friends as mentioned, be solitary; you do not lose anything thereby. Never even think of joining the company of the wicked. Do not entertain the desire to be in the place where they are present. Do not get entangled in their wiles. If you cultivate good qualities and seek good company, then both repetition of the Divine Name and meditation will become easy for you and will yield quick results.

Para peminat spiritual harus selalu merindukan Satsang (pergaulan dengan orang-orang yang baik). Dalam pergaulan tersebut, tidak ada kesempatan untuk pertumbuhan keserakahan atau untuk Icchasakthi (kekuasaan) untuk mencapai apapun. Tersedia atau tidak, carilah dan bergabunglah hanya pada pergaulan yang baik. Carilah dan wujudkanlah kepuasan dan kesenangan hati yang permanen. Jangan mengalihkan perhatianmu dengan mengejar kepuasan yang bersifat sementara. Adalah tidak menguntungkan bagi peminat spiritual jika mereka bergaul dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka dalam urusan duniawi. Jika engkau tidak memiliki teman yang baik seperti yang disebutkan, manfaatkanlah waktumu seorang diri, engkau tidak akan kehilangan apapun karenanya. Janganlah pernah berpikir untuk bergabung dengan pergaulan yang tidak baik. Janganlah menghibur keinginan untuk berada di tempat di mana mereka hadir. Jangan sampai terjerat dalam tipu dayanya. Jika engkau mengembangkan kualitas yang baik dan mencari pergaulan yang baik, maka pengulangan Nama Tuhan dan meditasi akan menjadi mudah untuk engkau lakukan dan akan membuahkan hasil yang cepat.

-BABA

Thursday, July 28, 2011

Thought for the Day - 28th July 2011 (Thursday)

Space is one. But as a result of the diversity of the structures it is contained in, it seems to be enclosed in the home, the pot, the building and the canvas. There is no truth in this partitioned existence; it is the One space that exists in all these ‘containers’—houses, lakes, hills, etc.— which are shapes and forms, with distinct names attached to them and different modes of behavior and use. So too, Jivas (individual beings) have different names and forms, peculiarities, specialities and different behaviours. But like the string that holds the beads, passing in and through each and holding them together, the consciousness in all individuals is one. That is the Self, Atma, which is mistaken as I, through ignorance. As long as this truth is not grasped, man cannot release himself from the hold of multiplicity and change.

Ruang itu satu. Tetapi sebagai hasil dari keragaman struktur yang terkandung di dalamnya, ruang tersebut nampak ditempatkan di dalam rumah, pot, gedung dan kanvas. Tidak ada kebenaran dalam hal keberadaan dinding pemisah ini; hanya ada Satu ruang yang ada di semua 'tempat' - rumah, danau, bukit, dll - dengan keadaan dan bentuk, serta nama yang berbeda yang melekat padanya dan cara yang berbeda pada perilaku dan penggunaan. Demikian juga, Jivas (makhluk individu) memiliki nama dan wujud yang berbeda, sifat, spesialisasi, dan perilaku yang berbeda. Tetapi seperti tali yang memegang manik-manik, melewati dan melalui tali itu dan memegang manik-manik tersebut bersama-sama, kesadaran dalam semua individu adalah satu, yaitu Atma. Selama kebenaran ini tidak dipahami, manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari dunia yang bersifat sementara ini.

-BABA

Wednesday, July 27, 2011

Thought for the Day - 27th July 2011 (Wednesday)

They who never speak of the Lord, who are not even aware of Him, who are busy multiplying and strengthening the bonds of Samsara (worldly existence), who preach and practice falsehood, injustice, and oppression, and who advise you to stray from the path of Dharma (right action) — treat those not as your friends, but as people to be avoided at all cost. Associating with bad company leads to committing wrongs against your will, uttering words that should not be uttered, doing deeds that should not be done, and, consequently, treading the downward road to ruin. People who fear neither the consequences of sin nor God are capable of venturing into any wickedness; this is no cause for surprise. So, seek the company of those who fear God and fear sin; that alone is true good company.

Mereka yang tidak pernah membicarakan tentang Tuhan, mereka yang bahkan tidak menyadari keberadaan Beliau, mereka yang sibuk memperkuat dan memperbanyak ikatan Samsara (kehidupan duniawi), mereka yang menyebarkan dan mempraktekkan kepalsuan, ketidakadilan, dan penindasan, serta mereka yang menyarankan engkau untuk menyimpang dari jalan Dharma (kebajikan) - mereka bukanlah temanmu, tetapi adalah orang yang harus dihindari karena semuanya merugikanmu. Melakukan pergaulan dengan orang-orang yang tidak baik akan mengarahkanmu pada suatu kesalahan menentang kehendakmu, mengucapkan kata-kata yang tidak boleh diucapkan, melakukan perbuatan yang tidak boleh dilakukan, dan akibatnya engkau akan menapaki jalan menuju pada kehancuran. Orang-orang yang tidak takut akan akibat dari melakukan dosa atau tidak takut pada Tuhan mampu melakukan kejahatan apapun, ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Jadi, carilah pergaulan dengan orang-orang yang takut pada Tuhan dan takut berbuat dosa, itulah pergaulan yang benar.

-BABA