Guru Poornima is the day when you decide to become masters of your senses and intellect, emotions and passions, thoughts and feelings through Sadhana (spiritual discipline). Even during Dhyana (meditation), the ego will disturb you. Hence, offer yourself fully to God. This total dedication cannot emerge from scholarship. A scholar can be polluted by ego; he delights in putting pros and cons against each other; he raises doubts and disturbs faith, mixing the secular with the spiritual in order to extract worldly gain. But you must offer prayers to God to attain spiritual progress. Therefore, engage yourselves in Sadhana (spiritual practices) without delay. Cultivate virtues; be free from evil habits, thoughts, words and deeds. Grow in love and greet everyone with love. This is the way to Ananda (joy).
Guru Poornima adalah hari ketika engkau memutuskan untuk menjadi pengendali atas indera dan kecerdasan, emosi dan hawa nafsu, pikiran dan perasaan melalui Sadhana (disiplin spiritual). Bahkan selama melakukan Dhyana (meditasi) pun, ego akan mengganggumu. Oleh karena itu, persembahkanlah dirimu sepenuhnya kepada Tuhan. Persembahan diri sepenuhnya tersebut tidak bisa didapat dari pendidikan lahiriah semata. Seseorang yang terpelajar dapat tercemari oleh ego; ia gemar bersepakat atau menentang satu sama lain; ia menumbuhkan keraguan dan menggoyahkan keyakinan, mencampuradukkan hal-hal duniawi dengan spiritual demi mendapatkan manfaat keduniawian semata. Namun engkau harus berdoa memohon sepenuh hati kepada Tuhan untuk mendapatkan kemajuan spiritual. Oleh karena itu, lakukanlah Sadhana (latihan spiritual) tanpa menunda-nunda lagi. Pupuklah kebajikan; bebaskan dirimu dari kebiasaan, pikiran, ucapan dan perbuatan buruk. Tumbuhlah dalam kasih dan sambutlah setiap orang dengan kasih. Ini adalah jalan menuju Ananda (kebahagiaan sejati).
-BABA
No comments:
Post a Comment