You must use your discrimination to sift the trash and discard it in preference to what is valuable. You must earn Punyam (merit) by rendering selfless service to others. You must keep away from bad persons and seek the friendship of the good, those who can cleanse and heal you. If you do not attempt to transform yourself thus, you tend to expect plentiful grace and then blame God for your sorrows, instead of blaming your unsteady faith! Grace cannot be claimed by such behaviour; your devotion must be so true that God accepts you as His devotee. You are consumed by time; God is the master of time. So, take refuge in God. Let God be your Guru, your path, your Lord. Adore Him, obey His commands, offer Him your grateful homage, and hold Him fast in your mind. This is the only way and also the easiest way to realize Him as your own reality.
Engkau harus menggunakan kemampuan diskriminasi-mu untuk menyaring sampah dan memilihnya menjadi suatu barang-barang yang berharga. Engkau harus mendapatkan Punyam (pahala) dengan memberikan pelayanan tanpa pamrih pada orang lain. Engkau harus menjauhkan diri dari orang-orang yang buruk dan mencari persahabatan dengan orang-orang yang baik, karena merekalah yang dapat menyembuhkan dan memurnikanmu. Jika engkau tidak mencoba untuk mengubah dirimu menjadi demikian, engkau cenderung mengharapkan rahmat berlimpah dan kemudian menyalahkan Tuhan untuk penderitaan yang engkau alami, bukan menyalahkan keyakinanmu yang telah goyah! Berkat Tuhan tidak bisa dimenangkan dengan perilaku yang demikian; pengabdian (bhakti) yang sejatilah yang diperlukan dan Tuhan menerimamu sebagai pemuja-Nya. Engkau telah menggunakan waktu, Tuhan adalah penguasa waktu. Jadi, berlindunglah pada-Nya. Biarkan Tuhan menjadi Gurumu, jalanmu, Tuhanmu. Pujalah Beliau, patuhilah perintah-Nya, persembahkan rasa terima kasih pada-Nya, dan tahanlah Beliau dengan cepat dalam pikiranmu. Ini adalah satu-satunya cara dan juga jalan termudah untuk mewujudkan Beliau sebagai realitas-mu sendiri.
-BABA
No comments:
Post a Comment