Love for the Divine Self is primary; love for other worldly objects or persons is secondary. Worldly love for another person cannot be termed as genuine love. The Jagath (cosmos) or the Prapancha (five-element composite) emanated from the Brahman (God). There is no spot in the Universe where the Divine is not manifest. The cosmos is ever in movement and the Lord of the cosmos (Jagadiswara) is the mover. Love for the Divine Self is the source of all worldly love. The Upanishads clearly proclaim that when you love the Divine Self, it brings everyone nearer and dearer to you (Atmanastu Kaamaaya Sarvam Priyam Bhavati).
Cinta-kasih yang ditujukan pada Tuhan adalah yang utama dan mencintai objek-objek duniawi atau cinta-kasih yang ditujukan pada orang lain adalah yang kedua. Mencintai objek-objek duniawi atau cinta-kasih yang ditujukan untuk orang lain tidak dapat disebut sebagai cinta-kasih sejati. Jagath (alam semesta) atau Prapancha (lima unsur) berasal dari Brahman (Tuhan). Tidak ada tempat di alam semesta ini dimana Tuhan tidak terwujud. Alam semesta ini bergerak dan Tuhan-lah (Jagadiswara) penggeraknya. Cinta-kasih pada Tuhan adalah sumber dari segala cinta-kasih duniawi. Upanishad jelas menyatakan bahwa ketika engkau mencintai Tuhan, cinta-kasih itu membawa semua orang lebih dekat dan lebih mengasihimu (Atmanastu Kaamaaya Sarvam Priyam Bhavati).
No comments:
Post a Comment