Your desires - wants, longings, resolutions, and wishes - are multiplied and prompted by works (Karma). The initial impulse for desire is ignorance of the reality (Ajnana). If so, doubt arises, naturally, how the consciousness that is unaware can transform itself into the consciousness that is aware (Jnana)? Darkness can never remove darkness, can it? So too, ignorance (Ajnana) can never destroy ignorance. It can be accomplished only by spiritual wisdom (Jnana), which is awareness of the truth. This is the dictum promulgated by Sankara. The world told needs this harmony very much. It also needs awareness, to an equal extent.
Keinginan-keinginanmu - hasrat, kerinduan, resolusi, dan harapan-harapan - disebabkan oleh karya (Karma). Dorongan awal untuk keinginan duniawi disebabkan oleh ketidaktahuan tentang realitas (Ajnana). Jika demikian akan muncul keraguan, lalu bagaimana Ajnana bisa mengubah dirinya menjadi Jnana? Bukankah, kegelapan tidak pernah dapat menghapus kegelapan? Demikian juga, ketidaktahuan (Ajnana) tidak pernah dapat menghancurkan ketidaktahuan. Hal ini dapat dicapai hanya dengan kebijaksanaan spiritual (Jnana), yang merupakan kesadaran dari kebenaran. Ini adalah diktum yang diajarkan oleh Sankara. Dunia ini memerlukan harmoni. Hal ini juga perlu kesadaran, ke tingkat yang sama.
-BABA
No comments:
Post a Comment