The human being is referred to as 'Nara'. 'Ra' means that which is perishable. 'Na' means 'not'. 'Nara' refers therefore to that which is imperishable in man, the Atma (Spirit). Consequently, sorrow should be alien to him. He should shed no tear. Deem yourself as Divine. Live with this firm conviction. The Divinity in every being should be revered. You have to recognise unity in diversity. Do not give room to any bad thoughts. The body is a temple of the Divine and no evil thoughts should be harboured within it.
Manusia disebut sebagai ‘Nara’. ‘Ra’ berarti kekal. ‘Na’ berarti tidak. Dengan demikian ‘Nara’ berarti sesuatu yang kekal pada manusia, yaitu Atma. Sebagai akibatnya, engkau seharusnya tidak mengenal penderitaam. Engkau seharusnya tidak meneteskan airmata. Anggaplah dirimu sebagai Tuhan itu sendiri. Hiduplah dalam keyakinan yang teguh ini. Ketuhanan dalam setiap makhluk haruslah selalu ditekankan. Engkau harus mampu mengenali adanya kesatuan dalam perbedaan. Jangan biarkan pikiran-pikiran jahat masuk. Tubuhmu adalah kuil Tuhan dan tidak ada satu pikiran jahat pun yang boleh memasukinya.
-BABA
No comments:
Post a Comment