Whatever activities you do, love should be its foundation. There is no life (prana) without love. Life without love is of no use at all. Education system should be so transformed as to develop the principle of love in one’s heart. Truth (Sathya) and righteousness (Dharma) are the reflections of love (Prema). They give you the much-desired supreme peace (Prashanti). If love springs out from your heart, it is enough. It will give you salvation. In the Dwapara Yuga, Gopikas said to Lord Krishna, “Lord! Kindly pour down the nectar of love on our barren hearts. Sow the seeds of love. May the flood of love flow from our hearts!” They earnestly prayed to Krishna to fill their hearts’ yearnings. If the world is to prosper, the rain of love should pour on all hearts!
Apapun aktifitas yang engkau lakukan, cinta kasih harus menjadi dasarnya. Tidak ada hidup (prana) tanpa cinta kasih. Hidup yang tanpa cinta kasih adalah sama sekali tidak ada gunanya. Sistem Pendidikan harus dirubah agar dapat mengembangkan prinsip cinta kasih di dalam hati setiap orang. Kebenaran (Sathya) dan kebajikan (Dharma) adalah cerminan dari cinta kasih (Prema). Semuanya ini memberikanmu kedamaian yang tertinggi (Prashanti) yang sangat diinginkan. Jika cinta kasih mekar di dalam hatimu, itu sudah cukup. Hal ini akan memberikanmu keselamatan. Di zaman Dwapara Yuga, para Gopika berkata kepada Sri Krishna, “Tuhan! Bermurah hatilah untuk mencurahkan nektar cinta kasih-Mu pada hati kami yang tandus. Taburlah benih cinta kasih di dalamnya. Semoga limpahan cinta kasih mengalir dari dalam hati kami!” Para Gopika beroda dengan sungguh-sungguh kepada Sri Krishna untuk memenuhi kerinduan dari hati mereka. Jika dunia ingin dalam keadaan sejahtera, hujan cinta kasih harus jatuh di semua hati! (Divine Discourse, Jan 27, 2004)
-BABA
No comments:
Post a Comment