“Udaseenah'' means ‘indifference towards sorrow and joy, loss or gain, honour or dishonour’. You must be concerned only to see whether your actions are pure and selfless according to your conscience. Nothing else matters, neither praise nor blame of other people. When your conscience tells you what you are doing is good, you may go ahead regardless of the opinion of others, whether they are your kinsmen, friends or others. This is the true meaning of Udaseenah (indifference). You should not be swayed by fears or threats. In this context, it is advisable for sevaks to keep away from politics. Sometimes, out of a desire for recognition or publicity, one may be tempted to cultivate relationships with men in power. This temptation corrupts your mind. By developing the Udaseenata (spirit of indifference) in its true sense, you must seek to serve all with a feeling of love. Indifference should not assume the form of arrogance or ostentatious condescension. Adhere to what is right and turn away from what is bad. That is the highest Udaseenata.
- Divine Discourse, Nov 20, 1990.
Equanimity can arise only from the spring of devotion in the heart.
“Udaseenah'' berarti ‘pengabaian terhadap duka dan suka cita, kerugian atau keuntungan, penghormatan atau penghinaan’. Engkau harus hanya fokus melihat apakah perbuatanmu murni dan tidak mementingkan diri sendiri sesuai dengan suara hatimu. Tidak ada hal lain yang penting, tidak dengan pujian atau celaan dari orang lain. Ketika suara hatimu mengatakan padamu bahwa apa yang sedang engkau lakukan adalah baik, engkau dapat terus melakukannya tanpa mempedulikan pendapat orang lain, apakah mereka itu adalah kerabatmu, sahabat atau yang lainnya. Ini adalah makna sebenarnya dari Udaseenah (pengabaian). Engkau seharusnya tidak terpengaruh oleh ketakutan atau ancaman. Dalam hal ini, disarankan bagi para sevaka untuk menjauh dari politik. Kadang-kadang, karena keinginan untuk mendapatkan pengakuan atau ketenaran, seseorang dapat tergoda untuk membangun hubungan dengan mereka yang berkuasa. Godaan ini merusak pikiranmu. Dengan mengembangkan Udaseenata (semangat pengabaian) dalam arti yang sebenarnya, engkau harus berupaya untuk melayani semuanya dengan perasaan kasih. Pengabaian seharusnya tidak dalam bentuk arogansi atau sikap merendahkan yang berlebihan. Patuhi apa yang benar dan jauhi apa yang buruk. Ini adalah Udaseenata yang tertinggi.
- Divine Discourse, Nov 20, 1990.
Keseimbangan batin hanya muncul dari sumber bhakti di dalam hati.
No comments:
Post a Comment