God is immanent in the five elements - Earth, Water, Fire, Wind and Ether. Since there is no place in creation where the five elements do not exist, it can be concluded that God is all-pervasive. And yet, why is man unable to experience this divinity? Though water reflects objects, the image, unlike the object, is not steady. Similarly, man cannot be a perfect image of God if he has a wavering mind. Such a mind leads to confusion and depression, and with such a mind, a seeker can never realise the divinity within. What is essential for a steady mind is the control of the five senses and a ceiling on desires.
Tuhan ada di dalam lima unsur - Bumi, Air, Api, Angin dan Ether. Tidak ada tempat di dalam ciptaan-Nya di mana kelima unsur tidak ada, maka dapat disimpulkan bahwa Tuhan dapat menembus segalanya. Namun mengapa manusia tidak mampu untuk mengalami sifat ketuhanan ini? Meskipun air dapat merefleksikan berbagai obyek, namun gambar yang terefleksi oleh air tersebut tidaklah sama dengan obyeknya. Gambar yang tercermin di air tidak stabil dan bergoyang-goyang . Demikian juga, manusia tidak dapat merefleksikan Tuhan secara sempurna jika ia memilki pikiran yang goyah. Pikiran seperti itu mengarah pada kebingungan dan depresi, dan dengan pikiran yang demikian, seorang pencari Tuhan tidak akan mampu menyadari kualitas ketuhanan di dalam dirinya. Untuk dapat membuat pikiranmu kokoh, maka engkau harus mengontrol kelima indera dan membatasi hawa nafsumu.
-BABA