There is no distinction between Bhakti (Devotion) and Jnana (Wisdom). Just as the worship of the Saguna (God with Form) gets transformed in to worship of Nirguna (Formless Divinity), Bhakti too matures in to Jnana. A block of sweet, when cut into three equal pieces has the same sweetness, weight and shape. The three attributes cannot be separated as we do not find sweetness in one part, weight in another and shape in the third part. When the sweet is placed on the tongue and it starts to melt, the taste is recognized, weight is lessened and shape modified simultaneously. So too, the Jiva (individual soul) and the Paramatma (divine soul) are not separate. They are one and the same. Therefore, each act you undertake must be in the spirit of service, love and wisdom. This is verily the roadmap to reach God.
Tidak ada perbedaan antara Bhakti (pengabdian) dan Jnana (Kebijaksanaan). Sama seperti pemujaan pada Saguna (Tuhan yang Berwujud) akan berubah untuk pemujaan Nirguna (Tuhan yang Tak Berwujud), Bhakti lebih sempurna dalam Jnana. Sepotong gula batu, jika dipotong menjadi tiga bagian akan memiliki rasa manis yang sama, bobot yang sama, dan wujud yang sama. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, seperti misalnya kita tidak menemukan rasa manis di bagian yang pertama, bobot yang berbeda di bagian kedua ataupun perbedaan wujud pada yang ketiga. Ketika gula batu tersebut ditempatkan pada lidah dan mulai mencair, maka rasa manis bisa dirasakan, bobotnya menjadi berkurang, dan wujudnya akan berubah, semuanya terjadi secara bersamaan. Demikian pula Jiva (jiwa individu) dan Paramatma (Tuhan) tidak dapat dipisahkan. Mereka adalah satu dan sama. Oleh karena itu, setiap tindakan yang engkau lakukan harus berada dalam semangat pelayanan, cinta-kasih, dan kebijaksanaan. Ini adalah peta jalan untuk mencapai Tuhan.
-BABA
No comments:
Post a Comment