Inner cleanliness should be your first aim. You may have fine vegetables, excellent spices, salt and the best of pulses; the cook may be a master of the art. The oven you use may be the best one can get. But if the copper vessel used for cooking is not tinned, the sambar (soup) will turn into something dangerous; that which cannot be consumed. The dish prepared becomes poisonous if the interior of the vessel is unfit for cooking. So too, you must cleanse your inner being. Sathkarma (virtuous deeds) and Sadachara (good habits) along with prayers act as lining for the vessel of your heart (hridaya pathra), where emotions, impulses and instincts are cooking. Prayer will tame all the instincts like a wild elephant is trained to perform tricks in a circus ring.
Kemurnian batin harus menjadi tujuan pertamamu. Engkau mungkin memiliki sayur-sayuran yang baik, rempah-rempah yang sangat baik, garam dan kacang-kacangan yang terbaik; sehingga memasak menjadi suatu master seni. Oven yang engkau gunakan mungkin merupakan oven yang terbaik yang bisa didapatkan. Tetapi jika kuali tembaga yang digunakan untuk memasak tidak terbuat dari timah, sambar (sup) akan berubah menjadi sesuatu yang berbahaya, yaitu tidak dapat dikonsumsi. Piring yang disiapkan menjadi beracun jika bagian dalam piring tersebut tidak layak untuk menghidangkan makanan. Demikian juga, engkau harus membersihkan batinmu. Sathkarma (perbuatan yang baik) dan Sadachara (kebiasaan baik) bersama-sama dengan doa bertindak sebagai lapisan bagi hatimu (Hridaya pathra), di mana disana ada emosi, dorongan, dan naluri memasak. Doa akan menjinakkan semua naluri seperti gajah liar yang dilatih untuk melakukan trik dalam cincin sirkus.
-BABA
Wednesday, February 29, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment