Mother Gayatri has three aspects - Gayatri, Savitri, and Saraswati. Gayathri is the presiding deity of our senses; Savitri is the presiding deity of the life principle, and Saraswati is the presiding deity of speech. All these three are within the same Principle of Truth. Gayatri Mantra beings with, Om Bhur Bhuvah Suvah. Bhur means materialisation (body), bhuvah means vibration (life principle), and suvah means radiation representing the Atma. From a scientist’s point of view, matter can be converted into energy and vice versa. But in My view, matter and energy do not exist separately. These two are inseparable and interrelated. In fact, there is no matter in this world; wherever you see, you find only energy. Truth, Righteousness, Peace, and Forgiveness are all expressions of the Principle of Shakti (Energy). Truth is the primal cause. There is nothing other than this. All faculties of energy are present in this Truth. So, consider Truth as your mother and follow it.
Ibu Gayatri memiliki tiga aspek - Gayatri, Savitri, dan Saraswati. Gayathri adalah kekuatan Tuhan yang mengatur indera kita; Savitri adalah kekuatan Tuhan yang mengatur prinsip hidup kita, dan Saraswati adalah kekuatan Tuhan yang mengatur perkataan kita. Semua ketiganya ini adalah prinsip yang sama dari Kebenaran. Keberadaan Mantra Gayatri adalah, Om Bhur Bhuvah Suvah. Bhur berarti wujud materi (badan), bhuvah berarti getaran (prinsip hidup), dan suvah berarti pancaran yang melambangkan Atma. Dari sudut pandang ilmiah, materi dapat diubah menjadi energi dan begitu juga sebaliknya. Namun menurut pandangan-Ku, materi dan energi tidak berada secara terpisah. Kedua hal ini adalah tidak terpisahkan dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Sejatinya, tidak ada materi di dunia ini; kemanapun engkau melihat, engkau hanya menemukan energi. Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, dan Memaafkan semuanya ini adalah ungkapan dari prinsip Shakti (Energi). Kebenaran adalah penyebab utama. Tidak ada yang lain daripada ini. Semua bagian dari energi ada di dalam Kebenaran ini. Maka, jadikan Kebenaran sebagai ibumu dan ikutilah Kebenaran. (Divine Discourse, Sep 25, 1998)
-BABA
No comments:
Post a Comment