Wednesday, September 11, 2024

Thought for the Day - 9th September 2024 (Monday)

Awareness of one’s identity, of being the Atma, is the sign of wisdom, the lighting of the lamp which scatters darkness. That Atma is the embodiment of Bliss, of Peace, of Love but, without knowing that all these exist in oneself, man seeks them from outside of himself and exhausts himself in that disappointing pursuit. Birds that fly far from the masts of a ship must return to those very masts, for they have no other place to fold their tired wings and stay! Devoid of this wisdom (jnana), all efforts to seek spiritual bliss and peace are futile. You may have rice, lentils, salt, vegetables and tamarind; but without a fire to cook them soft and palatable, they are as good as non-existent! So too, japam, dhyanam, puja, and pilgrimage are all ineffective, if the knowledge of one's basic reality and identity is not there to warm up the process. The Atma is the source and spring of all joy and peace; this must be cognised and dwelt upon. Without this cognition, human life is an opportunity that is lost! 


- Wejangan Bhagavan, Mar 16, 1966.

Love is the basis for this self-discovery. Love is the means and love is the proof.


Kesadaran pada jati diri sejati, yaitu kesadaran pada Atma, adalah tanda dari kebijaksanaan, lentera penerang yang melenyapkan kegelapan. Atma adalah perwujudan dari kebahagiaan, kedamaian dan kasih, namun tanpa mengetahui bahwa semuanya ini ada di dalam dirinya, manusia mencarinya di luar diri dan menghabiskan tenaga dalam pengejaran yang mengecewakan. Burung-burung yang terbang jauh dari tiang kapal harus kembali ke tiang tersebut, karena mereka tidak memiliki tempat lain untuk melipat sayap mereka yang lelah dan beristirahat! Tanpa adanya kebijaksanaan ini (jnana), semua bentuk usaha untuk mencari kebahagiaan spiritual dan kedamaian menjadi sia-sia. Engkau mungkin memiliki beras, lentil, garam, sayur dan asam; namun tanpa adanya api untuk memasak bahan-bahan tersebut menjadi lembut dan lezat, maka bahan-bahan tersebut hampir tidak ada artinya! Begitu juga, japam, dhyanam, puja, dan mengunjungi tempat suci semuanya menjadi tidak efektif, jika pengetahuan pada kenyataan diri sejati tidak ada untuk menghangatkan proses tersebut. Atma adalah sumber dan mata air dari segala suka cita dan kedamaian; ini harus dipahami dan direnungkan. Tanpa pemahaman ini, hidup manusia yang merupakan sebuah kesempatan menjadi salah arah! 


- Wejangan Bhagavan, 16 Maret 1966.

Kasih adalah dasar dari penemuan jati diri ini. Kasih adalah sarana dan kasih adalah buktinya.


No comments: