On the one side, man has achieved astonishing progress in science and technology, especially in the fields of electronics, synthetics, atomic power and exploration of space. On the other side we witness political and economic crises, caste and communal conflicts and students agitation. Today, moral values are steadily declining among men. In the moral, ethical and spiritual spheres, men's attitudes are deteriorating alarmingly. Even well-versed scholars and eminent public figures are caught up in the coil of bitter controversies because of narrow-minded thinking. Unity among the people is being shattered by the ideological and sectarian differences among persons who are well educated and intellectually eminent. Intellectuals who promote discord are on the increase, but there are few who promote unity in diversity. At the root of all these tendencies is the fact that mankind has still not got out of the animal stage. Men have to realise that essentially they are divine in origin. The individual selves have come from the ocean of Sat-Chit-Ananda, like waves from the ocean. It is only when this truth is realised that men can experience true bliss.
- Divine Discourse, Jul 22, 1994.
Human life is vitiated by selfishness and the pursuit of ephemeral pleasures, forgetting what is eternal and true.
Di satu sisi, manusia telah mencapai kemajuan yang begitu mengesankan dalam pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bisa elektronik, tiruan, kekuatan atom dan penjelajahan luar angkasa. Sedangkan di sisi lainnya kita menyaksikan krisis dalam bidang politik dan ekonomi, konflik kasta dan komunal serta kegelisahan batin pada pelajar. Hari ini, nilai-nilai moral terus menerus merosot di kalangan manusia. Dalam bidang moral, etika dan bidang spiritual, sikap manusia semakin memburuk secara sangat mengkhawatirkan. Bahkan para cendekiawan yang terpelajar dan tokoh masyarakat yang terkenal terjerat dalam pusaran kontroversi yang getir karena pikiran yang bersifat sempit. Persatuan diantara masyarakat sedang dihancurkan oleh perbedaan ideologi dan sektarian diantara orang-orang yang berpendidikan tinggi dan terkemuka secara intelektual. Kaum intelektual membangun perpecahan semakin meningkat, namun hanya sedikit yang membangun persatuan dalam keberagaman. Akar dari semua kecendrungan ini adalah kenyataan bahwa umat manusia masih belum keluar dari level binatang. Manusia harus menyadari bahwa pada hakikatnya manusia berasal dari Tuhan. Diri individu berasal dari lautan Sat-Chit-Ananda, seperti halnya gelombang yang berasal dari lautan. Hanya ketika kebenaran ini disadari maka manusia dapat mengalami kebahagiaan yang sejati.
- Divine Discourse, 22 Juli 1994.
Hidup manusia dirusak oleh sifat mementingkan diri sendiri dan mengejar kesenangan sementara dengan melupakan apa yang bersifat kekal dan benar.
No comments:
Post a Comment