By Dhyana (meditation), you develop Jnana (spiritual wisdom) and by Japam (recitation of God's Name) you develop Bhakti (devotion) and by both, you cleanse your heart of the canker of ego. You can link yourselves with God, by a chain of love, through the recitation of the name, in silence and with full awareness of the meaning and its nuances. Each time you utter the Divine Name; the more the links the longer the chain, the firmer the bond. But, each link has to be well forged out of well tempered steel. One false link, that is to say, the Name once uttered in sloth or slight, indifference or anger, resentment or rancour, will constitute a weak link and the bond will not bind.
Dengan Dhyana (meditasi), engkau mengembangkan Jnana (kebijaksanaan spiritual) dan dengan Japam (pengulangan nama Tuhan) engkau mengembangkan Bhakti dan dengan keduanya, engkau membersihkan hatimu dari karat yang berasal dari ego. Engkau dapat menghubungkan dirimu dengan Tuhan, dengan rantai kasih, melalui pengulangan nama Tuhan, dalam keheningan dan dengan penuh kesadaran akan arti dan nuansa-nuansanya. Setiap kali engkau memanjatkan Nama Tuhan; semakin banyak sambungan semakin panjang rantai, semakin kokoh ikatan. Tetapi, setiap mata rantai harus ditempa dengan baik di tempat pandai besi. Satu mata rantai yang keliru, dapat dikatakan, sekali Nama-Nya diucapkan dalam kemalasan atau meremehkan, ketidakpedulian atau kemarahan, kebencian atau dendam akan menghasilkan rantai yang lemah dan ikatan itu tidak akan mengikat.
-BABA
No comments:
Post a Comment