If a man today is under the sway of sorrow and misery, his mind is responsible for it. Happiness and sorrow, affections and aversions, and the sensual pleasures that man experiences arise out of his mind. Since the mind is filled with the sense of duality you suffer all these. When the mind is trained to see the oneness of all creation, there will not be perversions of any kind. You should face everything in life with a smile. In this dualistic world, it is natural that gain and pain alternate. You cannot avoid it. You should neither despair when adversities confront you nor exult when fortune smiles on you. Adversity is a stepping-stone to eternal bliss.
Jika saat ini manusia berada dibawah pengaruh penderitaan dan kesedihan, pikiranlah yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Kebahagiaan dan kesedihan, kasih sayang dan kebencian, dan kesenangan-kesenangan sensual yang dialami manusia disebabkan oleh pikirannya. Karena pikiran dipenuhi dengan dualitas ini engkau mengalami semua penderitaan ini. Ketika pikiran dilatih untuk memahami keesaan dari semua ciptaan, maka tidak akan ada penyalahgunaan apapun. Engkau seharusnya menghadapi segala sesuatu dalam hidup ini dengan senyum. Dalam dunia dualisme ini, adalah wajar bahwa keberuntungan dan kesedihan datang silih berganti. Engkau tidak dapat menghindarinya. Engkau seharusnya tidak berputus asa ketika menghadapi kemalangan atau kegembiraan ketika memperoleh keberuntungan. Kemalangan adalah langkah awal untuk mencapai kebahagiaan.
-BABA
No comments:
Post a Comment