In a bud there is very little fragrance. However, as it grows and blossoms, it automatically acquires very fine fragrance. Likewise, when the human consciousness expands, it will find fullness in the state of Sath-chith-ananda (Truth-Consciousness-Bliss). Starting with the ordinary mind the consciousness rises to the level of the Super-mind. Then it moves up to the state of the Higher Mind. The next higher stage is that of the Illuminated Mind. Through all these stages, the continuing entity remains the same, as in the bodily changes from infancy to old age. That is the Universal Consciousness which is present in everyone — the One in the Many. The Universal Consciousness is the Truth (Satyam). It is the Supreme Wisdom (Jnanam). It is Infinite (Anantam). Ever bearing in mind these triple characteristics of the Divine, strive to achieve the supreme goal of human life.
Dalam kuncup bunga disana ada sangat sedikit keharuman. Bagaimanapun juga, ketika kuncup itu tumbuh dan mekar maka secara otomatis akan memberikan keharuman yang sangat kuat. Sama halnya, ketika kesadaran manusia berkembang maka ini akan mendapatkan pemenuhan dalam keadaan Sath-chith-ananda (Kebenaran-Kesadaran-Kebahagiaan). Dimulai dengan pikiran yang biasa (ordinary mind) kesadaran itu bangkit menuju ke tingkat pikiran super (Super-mind). Kemudian bergerak ke atas menuju pada tingkat pikiran yang lebih tinggi (Higher Mind). Tingkat yang lebih tinggi adalah pikiran yang tercerahkan (Illuminated Mind). Melalui semua tahapan ini, entitas yang berlanjut itu masih tetap sama, seperti dalam perubahan tubuh dari masa kecil menuju usia tua. Kesadaran universal yang ada dalam diri setiap orang – yang Esa dalam semuanya. Kesadaran Universal ini adalah kebenaran (Satyam). Ini adalah kebijaksanaan yang tertinggi (Jnanam). Hal ini tidak terbatas (Anantam). Tetap mengingat di dalam pikiran ketiga prinsip karakteristik dari keillahian ini, berusaha untuk mencapai tujuan yang tertinggi dari kehidupan manusia. (Divine Discourse, Feb 16, 1988)
-BABA