The Cosmos should be regarded as the all-pervading form of God. Only by realising the feeling of unity in diversity can individuals and nations be redeemed. Today, divisive tendencies are rampant. There is discord between man and man. The world is turning into a kind of madhouse. All nations seem to be afflicted with some kind of lunacy. To kill one man, they are prepared to sacrifice a hundred lives. They have no regard for life. Men desire the fruits of good deeds, but do not perform good deeds. Men want to avoid the consequences of sinful actions, but are engaged in sinful deeds. How is this possible? It is not easy to escape from the consequences of one’s actions. But there is no need for despair. If one earns even a grain of grace from the Divine, a mountain of sins can be reduced to ashes. If one feels genuinely penitent, seeks God’s forgiveness, and takes refuge in God, all of one’s actions will get transformed. But without heartfelt penitence, this will not happen!
- Divine Discourse, Aug 24, 1991.
Spirituality is not living alone in solitude. Spirituality connotes having equal vision for all, living among all and serving all with Ekatma Bhava (feeling of oneness).
Alam semesta harus dipandang sebagai Tuhan yang meliputi segalanya. Hanya dengan menyadari perasaan kesatuan dalam keragaman maka individu dan bangsa dapat diselamatkan. Hari ini, kecendrungan memecah belah sedang merajalela. Ada perselisihan diantara satu manusia dengan manusia lainnya. Dunia sedang berubah menjadi seperti rumah sakit jiwa. Semua bangsa kelihatannya terjangkit kegilaan. Untuk menghabiskan satu orang, mereka siap untuk mengorbankan seratus nyawa. Mereka tidak menghargai kehidupan. Manusia menginginkan buah dari perbuatan baik, namun tidak melakukan perbuatan baik. Manusia ingin menghindari akibat dari perbuatan dosa, namun manusia terlibat dalam perbuatan penuh dosa. Bagaimana bisa seperti itu? Adalah tidak mudah untuk melepaskan diri dari akibat atas perbuatan yang dilakukan. Namun tidak perlu untuk putus asa. Jika seseorang mendapatkan bahkan sedikit karunia dari Tuhan maka segunung dosa dapat direduksi menjadi abu. Jika seseorang merasa benar-benar bertobat, mencari pengampunan pada Tuhan, dan berlindung pada Tuhan, maka seluruh perbuatan dari seseorang akan berubah. Namun tanpa pertobatan yang sepenuh hati maka hal ini tidak akan terjadi!
- Divine Discourse, 24 Agustus 1991.
Spiritualitas tidak berarti hidup dalam kesendirian. Spiritualitas berarti memandang semua dengan pandangan yang setara, hidup diantara semuanya dan melayani semuanya dengan perasaan kesatuan jiwa (Ekatma Bhava).
No comments:
Post a Comment