God is Mahashakti (supreme energy) and jeeva (individual being) is Mayashakti (deluding power); He is the genuine, the jiva is but the shadow, the appearance, the delusion. Even I have to put on Mayashakti to come into your midst, like the policeman who is compelled to wear the dress of the thief, so that he can get entry into the gang of thieves to apprehend them and bring them to book! The Lord cannot come down with His Mahashakti unimpaired; He has to come with diminished splendour and limited effulgence, so that He can become the object of Bhakti and dedicated service. In this world, which is impermanent and ever-transforming, the immanent power of the Lord is the only permanent and fixed entity. To realise the eternal and the true, one must attach oneself to that source and sustenance. There is no escape from this path. It is the destiny of one and all, irrespective of age or scholarship, clime or caste, gender or status.
- Divine Discourse, Aug 01, 1956
Fill your thoughts with love and proceed on the path of sacrifice. Then you will never be affected by Maya.
Tuhan adalah Mahashakti (energi tertinggi) dan jeeva (makhluk individu) adalah Mayashakti (kekuatan ilusi); Tuhan adalah sejati, sedangkan jiva hanyalah bayangan, penampakan, ilusi. Bahkan Aku pun harus menggunakan Mayashakti untuk hadir di tengah-tengah kalian, seperti halnya seorang polisi yang harus menyamar memakai pakaian pencuri sehingga polisi tersebut dapat menyusup ke dalam gerombolan pencuri untuk menangkap dan membawa mereka ke pengadilan! Tuhan tidak bisa datang ke dunia dengan Mahashakti-Nya yang utuh; Tuhan harus datang dengan keagungan yang dikurangi dan kecemerlangan-Nya yang dibatasi, sehingga Tuhan dapat menjadi objek bhakti dan pelayanan yang berdedikasi. Dalam dunia yang bersifat fana dan selalu berubah ini, kekuatan Tuhan yang meresapi semuanya adalah satu-satunya entitas yang bersifat kekal dan abadi. Untuk menyadari entitas yang bersifat kekal dan sejati maka seseorang harus melekatkan dirinya pada sumber dan penopang itu. Tidak ada jalan keluar dari jalan ini. Ini merupakan takdir dari semuanya, tanpa memandang usia atau kesarjanaan, tempat atau kasta, gender atau status.
- Divine Discourse, 01 Agustus 1956
Isilah pikiranmu dengan kasih dan berjalan di jalan pengorbanan. Kemudian engkau tidak akan pernah terpengaruh oleh Maya.
No comments:
Post a Comment