From time to time, the Divine power assumes numerous forms. In devotees, it shines as the Jnana-Agni (fire of wisdom). In non-devotees, it burns as Krodha-Agni (the fire of anger) or the Kama-Agni (fire of desire). Man today has this fire (of anger, etc) in his heart and has become a victim of fear and delusions. All other types of fire subside in due course of time, but these fires (of anger, etc.) never completely cease. They may flare up at any moment. How, then, are these fires to be extinguished once for all? Vairagya (detachment) and Prema (love) are the two requisites to extinguish these fires. It is only through Prema (love) that man can acquire peace.
Dari waktu ke waktu, kekuatan Divine telah mengambil berbagai macam rupa/wujud. Di dalam diri para bhakta, kekuatan ini termanifestasikan sebagai Jnana-Agni (api kebijaksanaan). Sedangkan di dalam diri non-bhakta, kekuatan ini muncul sebagai Krodha-Agni (api kemarahan) ataupun Kama-Agni (api keinginan rendah). Manusia mempunyai semua api-api tersebut (kemarahan, dan sebagainya) di dalam hatinya, dan sebagai akibatnya, ia telah menjadi korban atas rasa takut maupun delusi (kebodohan batin). Semua jenis-jenis api lainnya pasti kelak akan padam, akan tetapi bara kemarahan dan negativitas lainnya tidak akan pernah padam secara total. Setiap saat ia bisa saja muncul & membakar lagi. Lalu, bagaimanakah caranya untuk memadamkan api-api tersebut untuk selamanya? Dua persyaratan utamanya adalah Vairagya (ketidak-melekatan) dan Prema (cinta-kasih). Hanya melalu Prema (cinta-kasih), maka kita akan memperoleh kedamaian.
-BABA
No comments:
Post a Comment