Jesus sanctified his body by sacrificing it for saving others. He was conscious of that supreme purpose and duty. With faith in the oneness of humanity, he stood against his opponents and critics and withstood their onslaughts. Every saint and prophet who strove to uplift the downtrodden and open the eyes of those blind to the splendour of God, was ready and willing for the ultimate sacrifice. One has to welcome trouble as it provides a chance for sacrificing everything for upholding truth and righteousness. Regard yourselves as embodiments of Love and dedicate your lives, like Jesus did, to the service of your fellowmen.
Monday, December 24, 2007
Thoughts for the Day - 25th December 2007 (Christmas/Tuesday)
Melalui pengorban-Nya dalam menyelamatkan yang lain, Yesus telah mensucikan badan jasmani-Nya. Beliau menyadari sepenuhnya maksud/tujuan serta tugas/tanggung-jawab-Nya yang mulia. Dengan berbekal keyakinan atas prinsip persatuan seluruh umat manusia, Yesus berdiri dengan tegar dalam menghadapi serangan lawan-lawan-Nya. Setiap rishi dan sadhu yang berjuang untuk membuka mata batin terhadap kemuliaan Tuhan, mereka sudah siap dan rela untuk berkorban. Demikianlah, engkau harus siap untuk menyambut persoalan-persoalan, sebab problem tersebut memberikan kesempatan bagimu untuk berkorban demi untuk menegakkan kebenaran dan kebajikan. Perlakukanlah dirimu sebagai perwujudan cinta-kasih serta dedikasikanlah kehidupanmu seperti halnya yang telah dilakukan oleh Yesus, yaitu dengan jalan memberikan pelayanan kepada sesama.
BABA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment