Thursday, December 6, 2007

Thoughts for the Day - 9th December 2007 (Sunday)




Grasp as the bow the great weapon furnished by the Upanishads, and fix in it an arrow sharpened by meditation. Draw it with the mind concentrated on Brahman (Godhead), and hit the target, the immortal Brahman without losing aim. Pranava (the sound of 'Om') is the bow, Atma (soul) is the arrow, Brahman is the target. So, the Sadhaka (spiritual aspirant) must, like the expert archer, be unaffected by things that agitate the mind. He should pay one-pointed attention to the target. Then, he becomes the thing meditated upon.

Ambillah busur yang merupakan senjata yang telah diberikan oleh kitab Upanishad, arahkanlah sebuah anak panah yang telah dipertajam melalui latihan meditasi. Tariklah anak-panah itu dengan batin yang terkonsentrasi pada Brahman (Tuhan), dan lesatkanlah anak-panah itu agar mengenai target atau sasarannya, yaitu Brahman yang immortal (abadi). Pranava (suara ‘Aum’) adalah sebagai busur tadi, Atma (jiwa) sebagai anak-panahnya, dan Brahman sebagai targetnya. Dengan perkataan lain, seorang Sadhaka (aspiran spiritual) haruslah menjadikan dirinya sebagai pemanah yang ulung, yang tidak terpengaruh oleh agitasi batin atau pikirannya. Ia harus memberikan perhatian yang terfokus pada targetnya. Dengan demikian, kelak ia akan menjadi satu dengan obyek meditasinya.

-BABA

No comments: