Man is basically and essentially immortal. But yet he is afraid that he will die. He is Ananda Swaroopa (Embodiment of Bliss), but he weeps and is miserable. He is Shanti Swaroopa (Embodiment of Peace), yet he is burdened with anxiety. This absurd self-deception is the root of the tragedy from which the world is suffering today. The truth has to be driven in to the consciousness of man. The human being is a composite of man, beast and God, and in the inevitable struggle between the three for supremacy, you must ensure that God wins.
Pada dasarnya, manusia adalah ‘mahluk’ yang abadi (immortal). Namun ia justru merasa takut kalau-kalau ia akan mati. Walaupun manusia adalah Ananda Swaroopa (perwujudan bliss/kebahagiaan), tetapi ia justru menangis dan sengsara. Walaupun manusia adalah Shanti Swaroopa (perwujudan kedamaian), namun ia justru dibebani oleh kegelisahan. Sikap pengingkaran-diri seperti ini (self-deception) merupakan akar penyebab dari segala bentuk tragedi yang dialami oleh dunia dewasa sekarang ini. Kebenaran haruslah ditanamkan di dalam kesadaran/benakmu. Manusia adalah perpaduan antara unsur kemanusiaan, kebinatangan dan keTuhanan. Di dalam pertarungan dominasi antara ketiga unsur tersebut, engkau harus memastikan bahwa yang keluar sebagai pemenangnya adalah Tuhan.
Pada dasarnya, manusia adalah ‘mahluk’ yang abadi (immortal). Namun ia justru merasa takut kalau-kalau ia akan mati. Walaupun manusia adalah Ananda Swaroopa (perwujudan bliss/kebahagiaan), tetapi ia justru menangis dan sengsara. Walaupun manusia adalah Shanti Swaroopa (perwujudan kedamaian), namun ia justru dibebani oleh kegelisahan. Sikap pengingkaran-diri seperti ini (self-deception) merupakan akar penyebab dari segala bentuk tragedi yang dialami oleh dunia dewasa sekarang ini. Kebenaran haruslah ditanamkan di dalam kesadaran/benakmu. Manusia adalah perpaduan antara unsur kemanusiaan, kebinatangan dan keTuhanan. Di dalam pertarungan dominasi antara ketiga unsur tersebut, engkau harus memastikan bahwa yang keluar sebagai pemenangnya adalah Tuhan.
-BABA
No comments:
Post a Comment