Friday, February 15, 2008

Thoughts for the Day - 17th February 2008 (Sunday)




Today, man aspires to attain Mukthi (liberation). What is Mukthi? It is not the attainment of a heavenly abode. Mukthi means freedom from suffering. One needs to have Mukthi at three levels - body, mind and soul. For example, when one is hungry, one eats food and the hunger is satiated. This is a kind of Mukthi. Suppose, one is suffering from a disease, one gets cured by taking medicine. This is also a kind of Mukthi. All this is related to the body. At the mental level, Mukthi means controlling the vagaries of the mind. But, true liberation lies in understanding the principle of the Atma which neither comes nor goes. This is termed as 'Nirvana'.

Hari ini banyak orang yang beraspirasi untuk mencapai Mukthi (pembebasan/pencerahan). Apakah yang dimaksud dengan Mukthi? Ia bukanlah berarti keberhasilan untuk sampai ke tanah surga. Mukthi diartikan sebagai terbebasnya penderitaan. Setiap orang perlu memiliki Mukthi di tiga level, yaitu: level badan jasmaniah, mind (batin) dan soul (jiwa). Sebagai contoh, ketika engkau lapar, maka engkau perlu makan. Setelah makan, maka rasa lapar-pun lenyap. Nah, ini adalah sejenis Mukthi. Selanjutnya, misalkan engkau sedang sakit, setelah meminum obat, maka penyakitmu menjadi sembuh. Kesembuhan ini juga merupakan sejenis Mukthi. Semuanya itu berhubungan dengan badan jasmani. Di level mental, Mukthi diartikan sebagai kesanggupan untuk mengendalikan pasang-surut mind. Akan tetapi, pembebasan atau pencerahan sejati adalah terletak pada kesanggupan untuk memahami prinsip Atma (yang tidak mengenal lahir & mati). Inilah yang dinamakan sebagai ‘Nirvana.’

-BABA

No comments: