Each one must proceed from the place where he is, at his own pace, according to his own light. But, if each has caught a glimpse of the Atmic Reality, of the source from which he has emerged and the goal into which he is to merge, then all will reach the goal of the journey, sooner or later. Once that glimpse is received through Divine grace, the fascination for the body and the senses which dominate it, and the world which feeds the senses will all become meaningless and fade away; man will then have instead of the Deha-bhranti (attachment for body) which now torments him, the yearning to know and be established in the Dehi, the Divine Indweller.
Sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing, setiap orang hendaknya bergerak maju dari tempatnya sekarang ini. Apabila engkau berhasil melihat secara sekilas Realitas Atmic – yaitu sumber darimana dirimu berasal dan juga tujuan akhir dari kehidupanmu ini – maka cepat atau lambat, engkau akan sampai/tiba di tujuan akhir perjalanan itu. Berkat Rahmat Ilahi, apabila engkau sanggup untuk melihat secara sekilas Realitas Atmic, maka semua dominasi panca indera akan menjadi surut dan kehidupan duniawi akan kehilangan daya tariknya; sehingga dengan demikian, Deha-bhranti (kemelekatan pada badan jasmani) akan kehilangan daya cokolnya dan sebaliknya engkau akan semakin mantap bersama Dehi, the Divine Indweller (benih-benih keilahian) yang ada di dalam dirimu.
-BABA
No comments:
Post a Comment