Monday, February 4, 2008

Thoughts for the Day - 1st until 4th February 2008

Do not allow faith to falter when failure comes to your door. Meet it as a new challenge and triumph over it. Your faith must not be like your breath; for the breath comes in and goes out every moment. Let your faith be firm, with no alternations of entrances and exits. If faith is in one continuous stream, then Grace will be showered on you in one full continuous stream. God is with you at all stages and in all situations. Love Him from the depths of your heart. Take refuge in Him, He will definitely protect you. It is said 'Yad Bhaavam Tad Bhavathi.' meaning, "as is the feeling, so is the result". God will come to your rescue if you have total faith in Him.

Janganlah engkau membiarkan keyakinanmu menjadi goyah dikala engkau menemui kegagalan. Hadapilah kegagalan itu sebagai tantangan baru dan tampilah sebagai pemenangnya. Keyakinamu tidak boleh seperti nafasmu; sebab nafas itu silih berganti masuk dan keluar. Mantapkanlah keyakinanmu dan janganlah sebentar-sebentar kuat dan di saat berikutnya menjadi lemah. Jikalau keyakinanmu mengalir terus secara kontinu, maka Rahmat (Ilahi) akan senantiasa dicurahkan kepadamu. Tuhan selalu bersamamu kapanpun dan dalam keadaan bagaimanpun juga. Cintailah Dia dari relung hatimu yang terdalam. Berlindunglah kepada-Nya dan Beliau pasti akan mengayomimu. 'Yad Bhaavam Tad Bhavathi', artinya “sesuai dengan perasaanmu, maka demikianlah hasil yang akan engkau peroleh.” Tuhan akan datang menolongmu hanya jikalau engkau memang yakin kepada-Nya.
-BABA

Do all work as an offering to God; do not classify some as ‘my work’ and some as ‘His work’. All work is His; He alone exists, for all this manifold universe is but God seen through the mirror of Nature. Everything is for the attainment of the Supreme, and to be utilised for that purpose. Nothing is to be used as itself, for itself. For the followers of Sai, this is the proper way of life.

Lakukanlah semua tugas & pekerjaanmu sebagai persembahan kepada Tuhan; janganlah engkau mengelompokkan sebagian pekerjaan sebagai 'pekerjaanmu' dan sebagian lagi sebagai 'pekerjaan-Nya'. Semua bentuk tugas/pekerjaan adalah milik-Nya; sebab hanya Dia-lah yang eksis, seluruh alam semesta ini tiada lain adalah Tuhan yang dilihat dari kaca-mata Nature. Segala sesuatu (yang ada di alam semesta ini) hanyalah diperuntukkan bagi pencapaian Supreme (ke-Tuhanan), dan memang untuk itulah sumber daya tersebut seyogyanya diberdaya-gunakan dan bukan untuk hal-hal lainnya. Bagi para pengikut Sai, hendaknya ini menjadi jalan kehidupan mereka yang semestinya.
-BABA

The recognition of one's innate Divinity and the regulation of one's daily life in accordance with that Truth are the guiding stars for those who are caught in the currents and cross currents of strife and struggle. Without that Atma Jnana (spiritual awareness), life becomes a meaningless farce, a mockery. It is the acquisition of that awareness that makes life earnest, sweet and fruitful.

Mengenali innate Divinity (sifat ke-Tuhanan masing-masing) serta menjalani pola kehidupan yang sesuai dengan kebenaran tersebut adalah bagaikan bintang yang berfungsi sebagai pedoman/petunjuk dalam menjalani kehidupan ini. Tanpa adanya Atma Jnana (kesadaran spiritual), kehidupan menjadi tak bermakna ibarat seperti pertunjukan sandiwara belaka. Berbekal kesadaran Atma, maka hidup akan menjadi berarti dan indah.
-BABA

There is no discipline equal to service for smothering the ego and filling the heart with genuine joy. To condemn service as demeaning or inferior is to forgo these benefits. A wave of service, if it were to sweep over all lands, catching everyone in its enthusiasm, it would be able to wipe out the mounds of hatred, malice and greed that infest the world. Attune your hearts so that they will vibrate in sympathy with the woes of your fellowmen. Fill the world with love.

Tiada disiplin lain yang bisa menyamai disiplin pelayanan (service) yang sanggup meredam ego serta sebaliknya mengisi hatimu dengan kegembiraan sejati. Bila ada yang mencela tindakan pelayanan sebagai praktek yang inferior, maka itu berarti ia mengingkari manfaat-manfaat yang bakal diterimanya. Apabila gelombang pelayanan (yang dilaksanakan secara antusias) menyebar ke segenap penjuru dunia, maka ia akan sanggup untuk menyapu bersih tumpukan (sampah) yang telah mengotori dunia ini, yakni: kebencian, kedengkian dan keserakahan. Sesuaikanlah hatimu agar ia ikut bersimpatik terhadap penderitaan sesamamu. Isilah dunia ini dengan cinta-kasih.
-BABA

No comments: