Jealousy is the first bad quality that makes its entry when kshama (forbearance) makes its exit. The Mahabharata gives a graphic portrayal of how life that is otherwise smooth, can be totally shattered by jealousy. The golden island Lanka was like the very heavens but Ravana’s jealousy reduced it to ruins. Kshama will give you complete protection, its absence will plunge you into distress and disaster. Impatience breeds selfishness and promotes jealousy, which together spur infighting and divisive tendencies of various kinds. The troubles we often experience are largely due to the absence of this noble quality of kshama. Impatience has ruined even very great spiritual aspirants. Likewise, kings have been reduced to beggars. Absence of kshama can make yogis into rogis (sick persons). Without kshama, mankind degrades and starts declining, and cultivating this quality will help it progress in leaps and bounds!
Iri hati adalah sifat buruk pertama yang muncul ketika tidak ada kshama (ketabahan). Mahabharata memberikan sebuah gambaran yang sangat jelas bagaimana kehidupan yang tenang, menjadi hancur secara total karena iri hati. Pulau emas yaitu Lanka yang sangat mirip dengan surga namun iri hati dari Ravana menjadikannya hancur. Kshama akan memberikanmu perlindungan sepenuhnya, sedangkan tanpa adanya ketabahan akan menenggelamkanmu dalam penderitaan dan kesusahan. Ketidaksabaran menumbuhkan sifat mementingkan diri sendiri dan meningkatkan iri hati, yang keduanya memicu berbagai jenis perkelahian dan kecenderungan memecah belah. Masalah yang sering kita alami sebagian besar disebabkan oleh tidak adanya sifat mulia dari ketabahan (Kshama). Ketidaksabaran telah menghancurkan bahkan setiap peminat spiritual yang hebat. Demikian juga, raja telah diturunkan menjadi pengemis. Tanpa adanya kshama dapat membuat yogi menjadi rogi (orang sakit). Tanpa adanya kshama, manusia mengalami kemerosotan dan mengalami kemunduran, dan dengan mengembangkan kshama akan membantunya berkembang dengan pesat! (Divine Discourse, May 25, 2000)
-BABA
No comments:
Post a Comment