Two different characteristics are to be found amongst people. One common characteristic is to delude themselves that they are good individuals with many virtues, intelligence and talent. The second category which is rare, is recognition of the good quality in others, their merits, abilities and good deeds, and appreciate their ideals. Jesus belonged to the second category. He saw the good qualities in others, rejoiced over their virtues and shared his joy with others. Jesus taught that God is Love and that the human birth should be used to realize the Indwelling Spirit! He declared that there was nothing great about returning good for good. People should do good even to those who harm them. Embodiments of Divine Love! Strike down the walls that separate you from another being. Get rid of all differences! Cultivate love in your hearts. Remember and worship the Lord with love. What kind of devotion is it if one does not practice the Lord’s teachings?
Dua karakteristik berbeda dapat ditemukan diantara manusia. Satu karakteristik umum yaitu menipu diri mereka sendiri bahwa mereka adalah individu-individu yang baik dengan banyak sifat-sifat baik, kecerdasan, dan talenta. Karakteristik yang kedua adalah yang jarang ditemukan yaitu mengakui sifat-sifat baik yang ada pada diri orang lain, kebaikan mereka, kemampuan, dan perbuatan baik serta menghargai ideal mereka. Jesus termasuk ke dalam karakteristik yang kedua. Beliau melihat sifat-sifat baik di dalam diri orang lain, bersuka cita atas kebaikan mereka dan berbagi suka citanya kepada orang lain. Jesus mengajarkan bahwa Tuhan adalah kasih dan bahwa kelahiran sebagai manusia harus digunakan untuk menyadari jiwa yang bersemayam di dalam diri! Beliau menyatakan bahwa tidak ada yang lebih hebat dari kembali baik untuk kebaikan. Manusia seharusnya melakukan kebaikan bahkan pada mereka yang menyakiti kita. Perwujudan kasih Tuhan! Hancurkan tembok yang memisahkan dirimu dengan yang lainnya. Lenyapkan semua perbedaan ini! Tingkatkan kasih di dalam hatimu. Ingat dan pujalah Tuhan dengan kasih. Bhakti macam apa itu jika seseorang tidak menjalankan ajaran-ajaran Tuhan? (Divine Discourse, Dec 25, 1988)
-BABA
No comments:
Post a Comment