Now this country is pursuing priya (pleasant) instead of hita (beneficial) and that is the reason for all this distress and discontent. Indian Culture has always emphasised the hard way, the beneficial way; but, people are now after cultures that cater to the senses - the outer, external, frill and fancies, the mirages and the momentaries! Indian culture advises the control of the senses, not catering to them! The car is driven by means of a wheel which is inside it; when that wheel is turned, the outer wheels move. So also, the inner wheel has to be turned in man, so that he may progress. Trying to move the outer wheels is a sign of ignorance; it is a waste of precious energy. Inner concentration is to be developed in preference to outer distraction. Cultivate quietness, simplicity, and humility, instead of noise, complexity, and conceit. Of the twenty-four hours which comprise a day, use six for earning and spending, six for contemplation of God, six for sleep and six for service to others. You are now spending not even five minutes in the contemplation of God and you are not ashamed. What a tragedy!
- Divine Discourse, Mar 16, 1966.
The ladder must be as tall as the height you want to reach; your sadhana too must continue until the goal is attained!
Sekarang negara ini sedang mengejar priya (kesenangan) daripada hita (kegunaan) dan itu adalah alasan untuk semua penderitaan dan ketidakpuasan. Kebudayaan India selalu menekankan pada jalan yang sulit, jalan yang bermanfaat; namun, masyarakat sekarang menyukai budaya yang melayani indera - duniawi, di luar diri, hiasan dan keinginan, khayalan dan kenikmatan sesaat! Budaya India menekankan pada pengendalian indera, dan bukannya melayani indera! Mobil dikemudikan dengan sarana roda yang ada di dalamnya; ketika roda itu berputar maka roda di luar juga berputar. Begitu juga, roda di dalam diri manusia harus diputar, sehingga manusia mengalami kemajuan. Mencoba untuk menggerakkan roda di luar adalah sebuah tanda dari ketidaktahuan; ini menyia-nyiakan energi yang begitu berharga. Kosentrasi di dalam diri harus dikembangkan daripada gangguan di luar. Tingkatkan keheningan, kesederhanaan, dan kerendahan hati, bukannya kebisingan, kerumitan dan kesombongan. Dari 24 jam yang menyusun satu hari, gunakan enam jam untuk mencari dan menggunakan nafkah, enam jam untuk merenungkan Tuhan, enam jam untuk istirahat dan enam jam untuk melayani yang lain. Engkau sekarang bahkan tidak menggunakan lima menit dalam perenungan pada Tuhan dan engkau tidak merasa malu. Betapa tragisnya!
- Divine Discourse, Mar 16, 1966.
Tangga harus setinggi dengan ketinggian yang ingin engkau capai; sadhanamu juga harus berlanjut sampai tujuan dicapai!
No comments:
Post a Comment