The fundamental ignorance called Maya (delusion) plays many tricks with you. It makes you believe the rope to be a snake and you run away in fright. It makes you imagine a lake of water where there are only the hot sands of the desert, and you run towards it to slake your thirst! And you call it, "mayaa," meaning, "through me," "for me," in Sanskrit, thus identifying yourselves with it, as if it is real and beneficial. The moment you realize it is illusory, it ceases to bother you. Maya creates the universe; it spreads before the mind the vast paraphernalia of the objective world. It is a Narthakee (dancer), an enchantress who entices the intelligence and traps the senses. This Na-rtha-kee can be subdued by Kee-rtha-na. Keerthana is the contemplation and singing of the glory of God.
Kebodohan bernama khayal (Maya) memainkan banyak muslihat denganmu. Hal ini membuatmu percaya tali menjadi ular dan engkau melarikan diri dalam ketakutan. Hal itu membuatmu membayangkan sebuah air danau di padang pasir yang hanya ada pasir-pasir panas, dan engkau berlari mendekatinya untuk memuaskan dahagamu. Dan engkau menyebutnya, “mayaa” artinya “melewatiku”, “untukkku” dalam bahasa Sansekerta, dengan demikian mengidentifikasi dirimu dengannya, seolah-olah nyata dan bermanfaat. Saat engkau menyadari bahwa itu khayal, ia berhenti mengganggumu. Maya menciptakan alam semesta, menyebar lebih cepat dari pikiran yang merupakan perhiasan-perhiasan yang sangat banyak dari dunia ini. Ini merupakan suatu Narthakee (penari), seorang wanita yang mempesona yang memikat kecerdasan dan membelenggu indera. Na-rtha-kee dapat ditundukkan dengan Kee-rtha-na. Keerthana adalah merenungkan dan menyanyikan kemuliaan Tuhan.
-BABA
No comments:
Post a Comment