Every aspirant must strive to keep theirself away from the turmoil, falsehood and cruelties of the world, and practice truth, righteousness, love and peace at all times. This is truly the path of devotion. Those who seek union with God must discard as worthless both praise and blame, appreciation and derision, prosperity and adversity. No great soul or even Avatar (Divine Incarnation) can ever escape criticism and blame. In such instances, they do not bend but hold on to the truth. With this realization, immerse yourself in holy books and in the company of the devotees of the Lord. Desist from discussing your belief or conviction with the ignorant. When you are rich with the experience of realization and devotion, then you can mix freely and even endeavour to direct others to the truth you have seen and experienced.
Setiap pencari spiritual harus tetap berusaha untuk menjauhkan diri dari keributan, kebohongan dan kekejaman dunia, dan menegakkan kebenaran, kebajikan, kasih dan kedamaian sepanjang waktu. Ini adalah jalan pengabdian yang sebenarnya. Bagi mereka yang mencari persatuan dengan Tuhan harus membuang segala pujian dan celaan, penghargaan dan ejekan, kemakmuran dan kemalangan sebagai sesuatu yang tiada artinya. Tiada seorang pun meski ia berjiwa mulia atau bahkan Avatar (Penjelmaan Tuhan) yang tidak kena kritik atau celaan. Dalam situasi tersebut, mereka tidak tergoyahkan namun tetap berpegang teguh pada kebenaran. Setelah memahami hal ini, sibukkanlah dirimu dengan membaca buku-buku suci dan terjunlah dalam lingkungan pemuja Tuhan. Berhentilah mendiskusikan kepercayaan atau keyakinanmu dengan orang-orang yang abai. Kalau engkau sudah kaya akan pengalaman mengenai kesadaran diri dan penuh pengabdian, maka engkau sudah boleh berbaur dengan bebas dan bahkan mengembara untuk menuntun orang lain menuju pada kebenaran yang telah engkau saksikan dan alami.
No comments:
Post a Comment