The blemishes of the heart have to be washed by the moral life and the discharge of one's duty. A time may come when you become tired or weak, then you should pray thus: "Oh Lord, things have gone beyond my capacity. I feel further effort is too great a strain. Please give me strength." At first, God stands at a distance, watching your efforts like the teacher who stands apart when the student writes the answer to his questions. Then, when you shed your attachment to enjoyment and take to good deeds and service, God comes encouragingly near. For, He is like the Sun God, who stands waiting outside a closed door. God does not announce His presence or bang the door; He simply waits! When you open the door just a little, the sunlight rushes in and promptly drives out the darkness from within. So too, when God's help is sought, He is present by your side, with His hands extended to render assistance. All that is needed is the wisdom to remember Him and the discrimination to pray and ask Him.
Hati yang ternoda harus dibersihkan dengan kehidupan yang baik dan menyelesaikan kewajiban dengan baik. Suatu waktu saat engkau lelah atau lemah, maka engkau seharusnya berdoa: “Oh Tuhan, ini telah melewati kapasitas hamba. Hamba merasa beban ini terlalu berat. Berilah hamba kekuatan.” Pada awalnya, Tuhan berdiri di kejauhan, melihat usaha yang engkau lakukan seperti seorang guru yang berdiri terpisah saat siswanya menulis jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya. Kemudian ketika engkau melepaskan keterikatan akan kenikmatan duniawi dan melakukan perbuatan baik serta memberikan pelayanan pada sesama, Tuhan mulai mendekat. Karena Beliau seperti Dewa Matahari, yang bersinar menunggu diluar pintu yang tertutup. Tuhan tidak memberitahukan kehadiran-Nya atau mengetuk pintu; Beliau hanya menunggu! Ketika engkau membuka pintu sedikit saja, sinar matahari bergegas masuk dan segera mengusir kegelapan yang ada di dalam. Demikian pula, ketika engkau memerlukan bantuan-Nya, Beliau hadir disisimu, mengulurkan tangan-Nya untuk memberi bantuan. Semua yang diperlukan itu adalah kebijaksanaan untuk mengingat Beliau dan kemampuan membedakan untuk berdoa dan meminta kepada-Nya.
-BABA
No comments:
Post a Comment